Tragedi Laut Penajam: Feri KMP Muchlisa Karam, Satu Penumpang Ditemukan Tak Bernyawa
Perairan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, digegerkan dengan insiden tenggelamnya kapal feri KMP Muchlisa pada Senin (5/5/2025) sore. Kapal milik PT Sadena Mitra Bahari tersebut dilaporkan karam sekitar pukul 15.10 WITA, hanya berjarak satu kilometer dari Pelabuhan Penajam, diduga akibat kebocoran dan kerusakan mesin.
Insiden ini memicu operasi pencarian dan evakuasi besar-besaran. Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Balikpapan segera berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Basarnas, TNI AL, Polairut, BPBD, dan masyarakat setempat, untuk membentuk tim SAR gabungan. Upaya pencarian intensif dilakukan sejak laporan kapal tenggelam diterima.
Pada hari kedua pencarian, Selasa (6/5/2025), operasi dibagi menjadi tiga regu. Regu pertama menyisir permukaan laut dengan armada lengkap dari berbagai instansi. Mereka membagi area pencarian menjadi tiga sektor untuk memastikan cakupan yang optimal. Regu kedua fokus pada penyelaman di sekitar bangkai kapal. Tim SAR gabungan mengerahkan 15 penyelam untuk mencari korban yang mungkin terjebak di dalam kapal. Selain penyelam, tim juga menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk memvisualisasikan kondisi bawah laut. Regu ketiga memanfaatkan drone thermal untuk memantau area pencarian dari udara, memperluas jangkauan visual dan mengidentifikasi potensi lokasi korban.
Upaya keras tim SAR membuahkan hasil pada pukul 13.55 WITA. Tim penyelam berhasil menemukan satu korban, Ilham (25), dalam kondisi meninggal dunia di dek kamar ekonomi kapal. Korban segera dievakuasi ke Posko SAR Gabungan di Pelabuhan Semayang dan diserahkan kepada tim kesehatan serta tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk penanganan lebih lanjut sebelum dirujuk ke RS Bhayangkara Balikpapan.
Operasi pencarian terbantu oleh kondisi cuaca yang cerah dan gelombang laut yang relatif tenang. Namun, satu korban lainnya masih dinyatakan hilang dan upaya pencarian terus dilanjutkan. Tim SAR berkomitmen untuk terus melakukan pencarian hingga seluruh korban ditemukan, dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya dan teknologi yang tersedia.
Berikut adalah ringkasan upaya pencarian:
- Hari Pertama: Koordinasi tim SAR gabungan dan memulai pencarian di permukaan laut.
- Hari Kedua:
- Pembagian tim menjadi tiga regu: pencarian permukaan, penyelaman, dan pemantauan udara.
- Penemuan satu korban meninggal dunia.
- Pencarian terus dilakukan untuk korban yang hilang.
Tim SAR terus berupaya sekuat tenaga untuk menemukan korban yang hilang, dengan harapan dapat segera membawa kejelasan bagi keluarga yang menunggu.