Lemhannas Persingkat Durasi Pendidikan P3N: Fokus pada Kebutuhan Strategis Nasional
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) melakukan penyesuaian signifikan terhadap program Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N). Durasi pendidikan yang sebelumnya berlangsung selama 5,5 bulan, kini dipangkas menjadi 3,5 bulan. Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily, menjelaskan bahwa perubahan ini dilakukan untuk merespon dinamika lingkungan strategis yang berkembang pesat, tanpa mengorbankan esensi kurikulum yang ada.
Ace Hasan Syadzily menegaskan bahwa keputusan ini murni didasarkan pada pertimbangan strategis dan tidak terkait dengan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah. Menurutnya, pemangkasan durasi ini justru bertujuan untuk mempercepat proses penyiapan calon-calon pemimpin nasional agar dapat segera berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
"Penyesuaian ini didasarkan pada kebutuhan dan kepentingan lingkungan strategis kita," ujar Ace Hasan Syadzily dalam konferensi pers di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2025). Ia menambahkan bahwa dengan durasi 3,5 bulan, para peserta P3N akan tetap mendapatkan pemahaman komprehensif tentang berbagai isu krusial, termasuk geopolitik, geoekonomi, dan karakter kepemimpinan nasional.
Kurikulum P3N yang disesuaikan akan tetap membekali para peserta dengan:
- Pemahaman mendalam tentang situasi geopolitik global dan pengaruhnya terhadap Indonesia.
- Wawasan tentang geoekonomi dan implikasinya bagi pembangunan nasional.
- Pengembangan karakter kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan.
- Kemampuan berpikir kritis dan analitis dalam menghadapi berbagai tantangan.
- Keterampilan pengambilan keputusan strategis yang berorientasi pada kepentingan nasional.
Ace Hasan Syadzily menekankan empat karakter utama yang diharapkan dimiliki oleh para lulusan P3N:
- Berkebangsaan: Memiliki nilai-nilai kebangsaan yang kuat, berpedoman pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
- Berwawasan Geopolitik: Memahami dinamika geopolitik dan pengaruhnya terhadap ketahanan nasional.
- Berpikir Kritis: Mampu menganalisis berbagai isu strategis dan memberikan solusi yang konstruktif.
- Pengambilan Keputusan: Mampu mengambil keputusan strategis yang selaras dengan kepentingan nasional dan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dengan penyesuaian durasi ini, Lemhannas berharap para calon pemimpin nasional dapat lebih cepat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dalam memajukan bangsa dan negara, serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.