Pergeseran Tren Belanja dan Perang Dagang Jadi Sorotan Utama Penyebab Kemunduran Pusat Perbelanjaan

Gelombang penutupan gerai ritel besar di berbagai pusat perbelanjaan di Indonesia, seperti Matahari, Giant, dan Lulu Hypermarket, memicu kekhawatiran akan masa depan industri ini. Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyoroti dua faktor utama yang menjadi penyebab utama fenomena ini: perubahan perilaku konsumen dan dampak perang dagang global.

Pergeseran Preferensi Konsumen ke Belanja Online

Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, mengungkapkan bahwa preferensi konsumen Indonesia telah bergeser secara signifikan ke arah belanja online. Kemudahan dan variasi produk yang ditawarkan platform e-commerce membuat konsumen lebih memilih berbelanja dari rumah. Meskipun demikian, Budihardjo menekankan bahwa belanja offline masih memiliki tempatnya dan banyak peritel tradisional yang telah beradaptasi dengan membuka toko online mereka sendiri.

Dampak Perang Dagang Terhadap Industri Ritel

Selain perubahan perilaku konsumen, Budihardjo juga menyoroti dampak perang dagang yang dipicu oleh Amerika Serikat. Ketegangan ekonomi global ini telah menyebabkan lesunya industri ritel secara keseluruhan. Untuk mengatasi tantangan ini, Hippindo meminta pemerintah untuk mengambil langkah-langkah strategis, seperti:

  • Mempermudah izin usaha: Mengurangi birokrasi dan mempercepat proses perizinan akan membantu peritel mengurangi beban operasional.
  • Meringankan beban pajak: Insentif pajak dapat memberikan ruang bagi peritel untuk berinvestasi kembali dalam bisnis mereka.
  • Memberikan stimulus kepada masyarakat: Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau program stimulus lainnya dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong konsumsi.

Tantangan Industri Ritel di Tengah Perlambatan Ekonomi

Budihardjo memperkirakan bahwa industri ritel akan terus menghadapi tantangan di tahun mendatang, terutama setelah momentum hari besar keagamaan berlalu. Ia menekankan pentingnya dukungan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat. Hippindo berharap pemerintah dapat membuka keran belanja pemerintah dan memberikan stimulus yang tepat sasaran untuk membantu industri ritel bertahan dan berkembang di tengah ketidakpastian ekonomi global.