Prabowo Akui Keberhasilan Jokowi Kendalikan Inflasi: Ilmu yang Tak Didapat dari Bangku Kuliah

Dalam sebuah forum kabinet yang berlangsung di Istana Kepresidenan, Presiden Prabowo Subianto secara terbuka menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Joko Widodo (Jokowi), pendahulunya, dalam mengelola perekonomian negara, khususnya dalam pengendalian inflasi. Prabowo mengakui bahwa pengalaman praktis Jokowi sebagai pemimpin daerah, mulai dari Wali Kota Solo hingga Gubernur DKI Jakarta, telah memberikan landasan yang kuat dalam memahami dan mengatasi tantangan ekonomi yang kompleks.

Prabowo menekankan bahwa kemampuan Jokowi dalam mengendalikan inflasi tidak semata-mata diperoleh dari teori-teori ekonomi yang dipelajari di lembaga pendidikan tinggi terkemuka seperti Harvard atau MIT. Lebih dari itu, pengalaman langsung di lapangan, berinteraksi dengan masyarakat, dan menghadapi permasalahan riil, telah membentuk pemahaman mendalam Jokowi tentang dinamika ekonomi yang memungkinkannya mengambil kebijakan yang tepat dan efektif.

"Mungkin beliau punya pengalaman saat jadi wali kota, dia jadi ngerti dan manage inflasi. Ini nggak ada di buku, nggak diajarkan di Harvard atau MIT," ujar Prabowo, merujuk pada masa jabatan Jokowi sebagai Wali Kota Solo.

Lebih lanjut, Prabowo menyinggung tentang anggapan publik yang seringkali menilainya sebagai presiden yang dikendalikan oleh Jokowi. Ia menegaskan bahwa konsultasi dengan para pendahulu, termasuk Jokowi, adalah hal yang wajar dan lazim dilakukan oleh seorang kepala negara. Prabowo juga mengungkapkan bahwa ia sering meminta masukan dari mantan presiden lainnya, seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan bahkan terbuka untuk berdiskusi dengan tokoh-tokoh politik senior lainnya, seperti Megawati Soekarnoputri.

"Saya dibilang apa itu, presiden boneka, saya dibilang dikendalikan pak Jokowi seolah-olah pak Jokowi tiap malam telepon saya, saya katakan itu tidak benar," tegas Prabowo.

Prabowo juga memberikan contoh konkret tentang bagaimana masukan dari Jokowi telah membantunya dalam mengambil keputusan penting. Ia mengungkapkan bahwa penunjukan Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian saat ini adalah atas rekomendasi Jokowi. Prabowo melihat bahwa Amran memiliki rekam jejak yang baik sebagai Menteri Pertanian sebelumnya dan memiliki potensi untuk mencapai swasembada pangan.

Dalam konteks yang lebih luas, pernyataan Prabowo ini dapat diinterpretasikan sebagai upaya untuk meredakan spekulasi dan keraguan publik tentang independensinya sebagai presiden. Dengan mengakui kontribusi dan keberhasilan Jokowi, serta menunjukkan keterbukaannya untuk menerima masukan dari berbagai pihak, Prabowo ingin membangun citra sebagai pemimpin yang inklusif, bijaksana, dan berorientasi pada kepentingan negara.

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan oleh Prabowo:

  • Apresiasi terhadap Jokowi dalam pengendalian inflasi.
  • Pengalaman praktis sebagai landasan pemahaman ekonomi.
  • Konsultasi dengan pendahulu sebagai hal yang wajar.
  • Penunjukan Menteri Pertanian atas rekomendasi Jokowi.
  • Upaya membangun citra pemimpin yang inklusif.