Ratusan Siswa di PALI Alami Gejala Keracunan Setelah Program Makan Bergizi Gratis
Gelombang Keracunan Massal Landa Siswa di PALI Usai Santap Makan Bergizi Gratis
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, tengah menghadapi situasi darurat kesehatan setelah ratusan siswanya diduga mengalami keracunan massal. Insiden ini terjadi setelah para siswa mengonsumsi makanan yang merupakan bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah daerah.
Lonjakan kasus keracunan ini terungkap pada Selasa (6/5/2025), di mana jumlah siswa yang dirawat di berbagai fasilitas kesehatan terus meningkat. Data terbaru menunjukkan bahwa total siswa yang diduga keracunan telah mencapai 174 orang. Sebagian besar dari mereka menunjukkan gejala seperti mual, muntah, dan pusing.
"Kami telah berada di PALI untuk memantau situasi. Informasi dari RSUD Talang Ubi menunjukkan peningkatan signifikan jumlah siswa yang diduga keracunan, mencapai 174 orang," ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Dedy Irawan.
Penambahan jumlah pasien keracunan terjadi secara bertahap, terutama pada malam hari. Keluarga siswa yang mengalami gejala segera membawa anak-anak mereka ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Dari total 174 siswa yang dirawat, delapan di antaranya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Kondisi mereka dilaporkan stabil dan dalam tahap pemulihan. Sementara itu, 166 siswa lainnya telah diperbolehkan pulang dan beberapa di antaranya bahkan sudah kembali bersekolah.
"Sebagian besar siswa yang terdampak keracunan berasal dari tingkat Sekolah Dasar (SD). Namun, siswa dari berbagai tingkatan, mulai dari PAUD hingga SMA, juga dilaporkan mengalami gejala serupa," tambah Dedy Irawan.
Kasus keracunan massal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat. Investigasi mendalam sedang dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab pasti keracunan dan memastikan keamanan program Makan Bergizi Gratis di masa mendatang. Sampel makanan telah dikumpulkan dan diuji di laboratorium untuk mendeteksi adanya kandungan zat berbahaya atau bakteri penyebab keracunan.
Insiden ini juga memicu kekhawatiran di kalangan orang tua dan masyarakat. Mereka mendesak pemerintah daerah untuk meningkatkan pengawasan terhadap kualitas dan keamanan makanan yang disajikan dalam program MBG. Selain itu, mereka juga meminta agar pemerintah memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh siswa yang terdampak keracunan.
Pemerintah daerah PALI berjanji untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Mereka akan meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk dinas kesehatan, rumah sakit, dan sekolah, untuk memastikan penanganan yang cepat dan efektif bagi para siswa yang terdampak keracunan.
Selain itu, pemerintah daerah juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis. Evaluasi ini akan mencakup aspek pengadaan makanan, proses pengolahan, penyimpanan, dan distribusi. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi potensi risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait, terutama pemerintah daerah dan dinas kesehatan. Mereka harus lebih meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap keamanan pangan, terutama yang dikonsumsi oleh anak-anak sekolah. Dengan demikian, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang kembali di masa mendatang.
Daftar Gejala yang Dialami Siswa
Berikut adalah daftar gejala yang dialami oleh siswa yang diduga keracunan:
- Mual
- Muntah
- Pusing