BGN Ajukan Anggaran Rp 6 Triliun untuk Ekspansi Dapur Gizi Nasional

Badan Gizi Nasional (BGN) tengah berupaya memperluas jangkauan program pemenuhan gizi masyarakat melalui pembangunan ribuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru. Untuk merealisasikan ambisi tersebut, BGN mengajukan kebutuhan anggaran sebesar Rp 6 triliun.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa saat ini sudah terdapat 1.286 unit SPPG yang beroperasi. Unit-unit ini sepenuhnya dibangun melalui kemitraan dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor makanan dan minuman (F&B). Namun, untuk menjangkau wilayah yang lebih luas dan meningkatkan efektivitas program, BGN berencana membangun 1.542 unit SPPG tambahan yang akan didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, Dadan mengungkapkan bahwa proses perencanaan pembangunan SPPG baru ini sedang berjalan. BGN juga tengah mencari lahan yang sesuai untuk pembangunan. Diharapkan, dengan penambahan unit SPPG baru ini, BGN dapat meningkatkan pelayanan dan memperluas cakupan program pemenuhan gizi.

Selain pembangunan SPPG baru, BGN juga berencana menambah 219 unit SPPG melalui kemitraan, sehingga total akan ada 1.505 unit SPPG mitra yang beroperasi. Dadan menekankan pentingnya kemitraan dalam program ini, karena jika hanya mengandalkan dana APBN, program makan bergizi baru dapat dilaksanakan pada bulan Agustus.

Saat ditanya lebih lanjut mengenai anggaran Rp 6 triliun, Dadan menjelaskan bahwa dana tersebut khusus dialokasikan untuk pembangunan 1.542 unit SPPG baru. BGN telah menyiapkan anggaran tersebut, namun belum dapat memastikan kapan pembangunan akan dimulai karena masih dalam tahap perencanaan dan tender. Proses tender diperkirakan akan selesai pada akhir bulan ini, sehingga pembangunan baru dapat dimulai pada bulan Agustus.

Sejalan dengan rencana pembangunan infrastruktur, BGN juga terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam program SPPG. Saat ini, BGN telah menyelesaikan pelatihan untuk 1.994 anggota SPPG dan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). Diharapkan, dengan SDM yang berkualitas, 7.000 SPPG dapat beroperasi dan melayani lebih dari 20 juta penerima manfaat pada bulan Agustus.

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan oleh Kepala BGN:

  • Pembangunan 1.542 unit SPPG baru: Didanai oleh APBN dengan anggaran Rp 6 triliun.
  • Kemitraan dengan UMKM: Penambahan 219 unit SPPG mitra, sehingga total menjadi 1.505 unit.
  • Proses perencanaan dan tender: Diharapkan selesai pada akhir bulan ini.
  • Pelatihan SDM: Telah menyelesaikan pelatihan untuk 1.994 anggota SPPG dan SPPI.
  • Target operasional: 7.000 SPPG beroperasi dan melayani 20 juta penerima manfaat pada bulan Agustus.

Dengan rencana yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, BGN optimis dapat meningkatkan status gizi masyarakat Indonesia melalui program SPPG.