Prabowo Subianto: Konservasi Alam dan Harmoni dengan Satwa Liar di Kediaman Pribadi
Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, mengungkapkan dedikasi kuat Presiden Prabowo Subianto terhadap pelestarian ekosistem hutan dan keanekaragaman hayati Indonesia. Penegasan ini disampaikan setelah kunjungan kerja ke RPH Karangmojo, Gunungkidul, DI Yogyakarta, pada hari Selasa, 6 Mei 2025. Raja Juli menyoroti bagaimana komitmen ini tercermin dalam tindakan nyata di kediaman pribadi Prabowo di Hambalang.
Di Hambalang, Prabowo menerapkan kebijakan tidak tertulis yang melarang segala bentuk gangguan atau pembunuhan terhadap satwa liar. Bahkan, keberadaan ular kobra di sekitar properti dibiarkan hidup secara alami, mencerminkan filosofi hidup berdampingan secara harmonis dengan alam. Informasi ini juga telah disampaikan kepada Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Dominic Jermey, yang menunjukkan keseriusan Indonesia dalam isu konservasi.
Lebih lanjut, Raja Juli memaparkan inisiatif Prabowo dalam melindungi gajah Sumatera. Saat kunjungan ke Inggris Raya atas undangan WWF, Prabowo menolak tawaran awal alokasi 10.000 hektar lahan untuk koridor dan perlindungan gajah di Aceh. Beliau justru meminta lahan yang lebih luas, yaitu 20.000 hektar, dan bahkan mengusulkan perluasan hingga 98.000 hektar jika memungkinkan. Hal ini menunjukkan visi Prabowo yang jauh melampaui target minimal dalam upaya konservasi.
Kunjungan Raja Juli ke Gunungkidul juga menjadi momentum penandatanganan kesepakatan antara Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) dan Global Green Growth Institute (GGGI). Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat masyarakat dan model blended finance guna memperkuat perhutanan sosial. Kerjasama ini melibatkan Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Daerah DIY untuk meningkatkan peran perhutanan sosial dalam konteks keistimewaan Yogyakarta.
Dubes Inggris, Dominic Jermey, menyambut baik kembalinya ke Yogyakarta untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian kemitraan antara Inggris dan Indonesia. Perjanjian ini berfokus pada proyek peningkatan kapasitas masyarakat dan inisiatif modal pembiayaan campuran untuk usaha perhutanan sosial, dengan tujuan memberdayakan masyarakat setempat, memperkuat praktik perhutanan sosial, dan memastikan pengelolaan sumber daya hutan secara berkelanjutan. Inggris berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan demi terciptanya masyarakat yang sejahtera dan planet bumi yang lebih baik.
Acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X dan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, menunjukkan dukungan lintas sektor terhadap upaya konservasi dan pembangunan berkelanjutan.