Luna Maya Jalani Sungkeman, Restu dan Bakti Jelang Pernikahan
Artis Luna Maya baru-baru ini melaksanakan prosesi sungkeman yang penuh khidmat kepada ibundanya, Desa Maya Waltraud Meiyer, di Pulau Dewata, Bali. Momen sakral ini berlangsung pada hari Selasa, 6 Mei 2025, sehari sebelum pernikahannya dengan aktor Maxime Bouttier.
Dalam balutan busana adat Jawa yang anggun, Luna Maya tampak khusyuk bersimpuh di hadapan sang ibunda. Dengan suara lirih dan penuh haru, ia menyampaikan rasa syukur mendalam atas kasih sayang dan pengorbanan yang telah diberikan ibunya sejak ia dilahirkan. Tak lupa, ia memohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan yang mungkin pernah ia perbuat selama ini.
"Saya sungguh berharap Ibu dapat membuka hati dan memaafkan segala kesalahan saya. Saya juga memohon izin dan restu Ibu untuk menikah dengan calon suami saya, Maxime Andre Selam Bouttier," ucap Luna Maya dengan mata berkaca-kaca.
Usai menyampaikan permohonan maaf dan restu, Luna Maya melanjutkan prosesi dengan membasuh kaki ibundanya sebagai simbol bakti dan penghormatan. Kemudian, ia mengeringkan kaki sang ibu dengan lembut. Rangkaian prosesi sungkeman ini menjadi momen yang sangat emosional dan mengharukan bagi keduanya.
Setelah prosesi sungkeman selesai, Luna Maya dan keluarga bersiap-siap untuk melaksanakan upacara siraman, sebuah ritual penting lainnya dalam rangkaian pernikahan adat Jawa.
Makna Mendalam Sungkeman dalam Pernikahan Adat Jawa
Sungkeman, sebuah tradisi luhur yang berasal dari budaya Jawa, memiliki makna yang sangat mendalam. Istilah "sungkeman" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti "sujud" atau "tanda bakti". Secara harfiah, sungkeman merupakan wujud penghormatan dan permohonan maaf dari seorang anak kepada orang tuanya.
Dalam konteks pernikahan adat Jawa, sungkeman memiliki makna yang lebih spesifik. Prosesi ini menjadi simbol permohonan restu dari orang tua kepada kedua mempelai untuk memulai kehidupan baru sebagai suami istri. Selain itu, sungkeman juga menjadi ungkapan rasa terima kasih yang mendalam atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang telah diberikan orang tua selama membesarkan kedua mempelai.
Lebih dari itu, sungkeman juga dimaknai sebagai permohonan maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan yang mungkin pernah dilakukan oleh kedua mempelai sejak mereka dilahirkan hingga menjelang pernikahan. Dengan melakukan sungkeman, kedua mempelai berharap dapat memulai kehidupan rumah tangga dengan hati yang bersih dan mendapatkan keberkahan dari orang tua.
Tata Cara Pelaksanaan Sungkeman
Secara umum, tata cara sungkeman dalam pernikahan adat Jawa adalah sebagai berikut:
- Orang tua dari kedua mempelai duduk di kursi yang telah disediakan.
- Kedua mempelai bersimpuh di lantai di hadapan orang tua masing-masing.
- Kedua mempelai menyampaikan permohonan maaf dan memohon restu untuk menikah.
- Kedua mempelai mencium tangan orang tua sebagai tanda hormat dan bakti.
- Sebagai bentuk tambahan, dapat dilakukan prosesi membasuh dan mengeringkan kaki orang tua.
Gestur merendahkan diri di hadapan orang yang lebih tua ini merupakan simbol penghormatan dan pengakuan atas jasa-jasa orang tua. Sungkeman biasanya dilanjutkan dengan upacara siraman, yang juga merupakan bagian penting dari rangkaian pernikahan adat Jawa.