Jakarta Perpanjang Jam Operasional Perpustakaan: Akses Ilmu Pengetahuan untuk Semua Kalangan
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengambil langkah progresif dengan memperpanjang jam operasional perpustakaan di ibu kota. Inisiatif ini, yang bahkan menargetkan operasional hingga pukul 23.00 WIB, bertujuan untuk membuka akses seluas-luasnya terhadap ilmu pengetahuan, khususnya bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang memiliki keterbatasan waktu.
Penerapan kebijakan ini telah dimulai di beberapa lokasi, termasuk Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin. Kedua perpustakaan ini kini buka hingga pukul 20.00 WIB pada hari Jumat, dan hingga pukul 22.00 WIB pada akhir pekan. Langkah ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, terutama para pecinta buku yang menghargai nilai pentingnya literasi.
Menjangkau Lebih Banyak Masyarakat
Perpanjangan jam operasional perpustakaan bukan sekadar formalitas, melainkan upaya strategis untuk menjadikan ilmu pengetahuan lebih inklusif. Seringkali, kebijakan yang berfokus pada kebutuhan dasar seperti bantuan sosial mendapatkan sorotan lebih besar. Namun, akses terhadap pengetahuan juga merupakan kebutuhan mendasar yang esensial bagi perkembangan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Sejarah mencatat, cendekiawan Muslim terkemuka, Ahmad Wahib, pernah menyatakan bahwa pengetahuan adalah barang mewah di Indonesia. Ungkapan ini relevan hingga kini, di mana kepemilikan dan akses terhadap buku seringkali dikaitkan dengan status intelektual. Buku memiliki kekuatan untuk meningkatkan kualitas nalar dan membantu individu membuat keputusan rasional dalam kehidupan.
Inspirasi dari Dunia Internasional
Untuk mewujudkan visi ini, perpustakaan harus mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat, dengan jam operasional yang fleksibel. Amerika Serikat dapat menjadi contoh yang baik. Di sana, perpustakaan adalah fasilitas publik yang sangat dihargai, dengan beberapa di antaranya, seperti Butler Library di Columbia University, buka 24 jam sehari. Fasilitas pendukung seperti kafetaria yang buka hingga larut malam juga disediakan untuk kenyamanan pengunjung.
Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin telah berupaya menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pengunjung, dengan menyediakan kursi dan meja baca yang memadai. Koleksi buku yang lengkap, mulai dari sastra Indonesia hingga novel terjemahan dan buku nonfiksi terbaru, juga menjadi daya tarik tersendiri.
Hak yang Sama untuk Semua
Namun, 'kemewahan' ini seharusnya tidak hanya dinikmati oleh mereka yang memiliki waktu luang di siang hari. Para pekerja yang sibuk mencari nafkah juga berhak mendapatkan akses yang sama terhadap ilmu pengetahuan. Setelah seharian bekerja keras, mereka mungkin ingin bersantai sambil membaca buku puisi atau novel terbaru.
Oleh karena itu, langkah yang diambil oleh Gubernur Pramono patut diapresiasi dan diikuti oleh kepala daerah lainnya. Masyarakat tidak hanya membutuhkan bantuan materi, tetapi juga akses terhadap ilmu pengetahuan. Ini adalah langkah kecil namun signifikan menuju Indonesia yang lebih cerdas dan berpengetahuan di masa depan.
Fasilitas yang Tersedia:
- Koleksi buku sastra Indonesia
- Novel terjemahan penulis Asia
- Novel pemenang hadiah Nobel
- Buku-buku nonfiksi terbaru
- Kursi dan meja baca yang memadai