IPA Buaran III Beroperasi, Siap Layani Ratusan Ribu Pelanggan Baru di Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan pelayanan air bersih bagi warganya. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan meresmikan pengoperasian Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran III yang terletak di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Peresmian ini menandai babak baru dalam pemenuhan kebutuhan air bersih bagi ratusan ribu penduduk Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi membuka operasional IPA Buaran III pada hari Selasa (6/5/2025). Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menyampaikan bahwa IPA Buaran III merupakan salah satu instalasi pengolahan air terbesar di Jakarta saat ini, dengan kapasitas produksi mencapai 3.000 liter per detik. Kapasitas ini memungkinkan IPA Buaran III untuk melayani hingga 350.000 sambungan rumah baru, yang akan memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan cakupan layanan air bersih di ibu kota.

Investasi dan Manfaat

Pembangunan IPA Buaran III merupakan investasi besar dari Pemprov DKI Jakarta, dengan total biaya mencapai Rp 2,6 triliun. Namun, Gubernur Pramono menegaskan bahwa investasi ini sepadan dengan manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat Jakarta. Dengan beroperasinya IPA Buaran III, diharapkan warga Jakarta dapat menikmati akses air bersih yang lebih mudah, terjangkau, dan berkualitas.

Distribusi Air dan Ekspansi Layanan

Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menjelaskan bahwa air bersih yang dihasilkan oleh IPA Buaran III akan didistribusikan terutama ke wilayah Jakarta Timur. Namun, berkat sistem jaringan air PAM Jaya yang terintegrasi, air dari IPA Buaran III juga dapat dialirkan hingga ke wilayah Jakarta Barat. PAM Jaya terus berupaya mengoptimalkan sistem distribusi air agar tekanan air tetap stabil dan tidak menyebabkan kebocoran pada pipa.

Selain itu, PAM Jaya juga sedang menjajaki kemungkinan untuk memperluas layanan air bersih hingga ke wilayah Bekasi. Gubernur Pramono menyambut baik inisiatif ini, dengan menyatakan bahwa air bersih tidak mengenal batas wilayah. Namun, realisasi kerja sama ini masih memerlukan pembahasan lebih lanjut dengan Pemerintah Kota Bekasi dan PDAM setempat.

Transparansi dan Kemitraan

Gubernur Pramono juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan PAM Jaya. Untuk itu, ia mendorong PAM Jaya untuk menjajaki opsi strategic partnership atau Initial Public Offering (IPO). Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pengawasan publik terhadap kinerja PAM Jaya, serta menarik investasi yang dapat mendukung pengembangan infrastruktur air bersih di Jakarta.

Namun, Gubernur Pramono menekankan bahwa keputusan terkait IPO PAM Jaya masih memerlukan kajian mendalam. Ia menginstruksikan agar rencana ini dievaluasi secara komprehensif dengan melibatkan auditor internasional, sehingga keputusan yang diambil benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Jakarta.

Tantangan dan Target

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan untuk mencapai cakupan layanan air bersih 100% bagi seluruh warga Jakarta pada tahun 2029. Saat ini, cakupan layanan air bersih di Jakarta telah mencapai lebih dari 70%. Untuk mencapai target tersebut, PAM Jaya terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi air bersih, memperluas jaringan distribusi, dan mengurangi tingkat kebocoran air.

Dengan beroperasinya IPA Buaran III, diharapkan target cakupan layanan air bersih 100% pada tahun 2029 dapat segera tercapai. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup warganya melalui penyediaan infrastruktur air bersih yang memadai dan berkelanjutan.

  • Peningkatan Kapasitas: IPA Buaran III meningkatkan kapasitas air bersih Jakarta.
  • Distribusi Luas: Air didistribusikan ke Jakarta Timur dan Barat.
  • Kerja Sama Regional: Potensi ekspansi layanan ke Bekasi.
  • Transparansi: Dorongan untuk strategic partnership atau IPO PAM Jaya.
  • Target 2029: Cakupan layanan air bersih 100% di Jakarta.