Pengeroyokan Siswa SD di Samarinda: Diduga Terencana, Disdikprihatin Atas Aksi Kekerasan Pelajar SMP
Samarinda, Kalimantan Timur – Kasus kekerasan yang melibatkan pelajar kembali mencoreng dunia pendidikan di Samarinda. Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kawasan Samarinda Seberang, tepatnya di Kelurahan Loa Janan Ilir. Peristiwa ini memicu keprihatinan mendalam dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda.
Kepala Disdik Kota Samarinda, Asli Nuryadin, mengungkapkan kekecewaannya atas insiden yang terjadi pada Hari Pendidikan Nasional, Jumat (2/5/2025) lalu. Ia menilai, aksi pengeroyokan ini terindikasi kuat telah direncanakan sebelumnya. Dugaan tersebut muncul karena korban dijemput secara khusus oleh para pelaku sebelum akhirnya dianiaya di luar lingkungan dan jam sekolah. Saat ini korban sedang mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Hermina Samarinda. Korban mengalami luka memar dan diduga mengalami pendarahan, dengan gejala sering buang air kecil disertai darah.
“Saya sangat prihatin dengan kejadian ini. Apalagi, melihat kronologisnya, sepertinya ini bukan perkelahian biasa, melainkan tindakan yang sudah direncanakan,” ujar Asli Nuryadin.
Asli menambahkan bahwa pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian yang telah menetapkan tiga pelajar SMP sebagai tersangka. Ia berharap agar motif di balik tindakan brutal para pelaku dapat segera terungkap.
Peristiwa pengeroyokan ini terungkap setelah video rekaman aksi kekerasan tersebut viral di media sosial. Dalam video berdurasi 40 detik itu, terlihat jelas bagaimana korban yang tidak berdaya dipukuli dan ditendang oleh para pelaku. Ironisnya, aksi kekerasan tersebut disaksikan oleh sejumlah anak lainnya yang hanya menonton dan merekam.
Akibat kejadian ini, korban mengalami luka fisik yang cukup serius dan trauma psikis yang mendalam. Korban juga terancam tidak dapat mengikuti ujian kelulusan. Menanggapi hal ini, Asli Nuryadin memastikan bahwa pihak sekolah akan memberikan kebijakan khusus agar korban tetap dapat menyelesaikan pendidikannya. Ia berharap korban segera pulih dan dapat kembali bersekolah.
Kasus pengeroyokan ini menjadi perhatian serius bagi Disdik Kota Samarinda. Asli Nuryadin menegaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan upaya pencegahan dan pembinaan karakter siswa di sekolah-sekolah. Ia juga mengimbau kepada para orang tua untuk lebih aktif dalam mengawasi dan mendidik anak-anak mereka agar terhindar dari perilaku kekerasan dan bullying.
Berikut beberapa poin penting terkait kasus pengeroyokan siswa SD di Samarinda:
- Korban: Seorang siswa SD kelas 6 di Samarinda.
- Pelaku: Sembilan siswa SMP, tiga di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.
- Tempat Kejadian: Kawasan Folder Haji Saleh, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda Seberang.
- Waktu Kejadian: Jumat, 2 Mei 2025 (Hari Pendidikan Nasional).
- Akibat: Korban mengalami luka fisik dan trauma psikis, serta terancam tidak dapat mengikuti ujian kelulusan.
- Tindakan Disdik: Menyerahkan kasus kepada kepolisian, memberikan dukungan kepada korban, dan meningkatkan upaya pencegahan bullying di sekolah-sekolah.