Pakar Puskepi Soroti Keandalan Sistem Kelistrikan Nasional Pasca Gangguan di Bali

Gangguan kelistrikan yang terjadi di Bali pada Jumat, 2 Mei 2025, memicu apresiasi terhadap sistem proteksi ketenagalistrikan nasional. Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (PUSKEPI), Sofyano Zakaria, menyatakan bahwa insiden tersebut justru membuktikan keunggulan sistem kelistrikan Indonesia dalam mencegah pemadaman meluas.

"Meskipun terjadi gangguan transmisi laut dari Jawa ke Bali, sistem proteksi bekerja dengan baik sehingga gangguan tidak meluas sampai ke Pulau Jawa," ujar Sofyano dalam keterangan resminya pada Selasa, 6 Mei 2025. Ia menambahkan bahwa sistem proteksi ketenagalistrikan nasional telah dibangun dengan standar teknologi tinggi, sehingga mampu meminimalisir dampak domino pemadaman yang lebih luas.

Sofyano membandingkan insiden di Bali dengan pemadaman listrik yang pernah terjadi di Eropa. Ia menyoroti perbedaan signifikan dalam kecepatan pemulihan dan efektivitas sistem proteksi. Pemadaman di Eropa, khususnya di Spanyol dan Portugal pada 28 April 2025, meluas hingga lintas negara dan membutuhkan waktu berhari-hari untuk stabilisasi. Sementara itu, pemulihan kelistrikan di Bali berhasil diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 jam.

"Pemulihan awal di Eropa membutuhkan waktu antara 6 hingga 23 jam, dan stabilisasi penuh berlangsung selama beberapa hari," jelas Sofyano. Ia menekankan bahwa keberhasilan sistem proteksi di Indonesia terletak pada kemampuannya mencegah efek domino yang sering terjadi dalam jaringan interkoneksi listrik yang besar.

Sofyano menilai bahwa keberhasilan pemulihan sistem kelistrikan di Bali dengan cepat menunjukkan bahwa digitalisasi dan modernisasi infrastruktur kelistrikan nasional berada pada jalur yang tepat. Ia juga menyoroti fakta bahwa pemadaman tidak menyebar ke sistem Jawa dan durasi pemulihan dilakukan tanpa efek sistemik yang berkepanjangan. Hal ini menjadi bukti bahwa sistem kelistrikan nasional kini mampu menangani gangguan ekstrem dengan respons teknis yang terukur dan efektif.

Perbedaan penanganan dan dampak antara gangguan listrik di Bali dan Eropa menunjukan tantangan sistem kelistrikan modern. Keberhasilan Bali dalam mengatasi blackout dalam waktu singkat berkat sistem proteksi otomatis dan manajemen krisis yang diterapkan dinilai perlu diapresiasi oleh masyarakat.