Garibaldi Thohir Tingkatkan Investasi di Merdeka Battery Materials dengan Pembelian Saham Signifikan

Pengusaha terkemuka, Garibaldi Thohir, yang lebih dikenal dengan nama Boy Thohir, kembali menunjukkan keyakinannya terhadap fundamental ekonomi Indonesia dan prospek bisnis sektor energi terbarukan. Hal ini dibuktikan dengan langkah strategisnya mengakuisisi 46,8 juta lembar saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).

Keputusan investasi ini diambil di tengah dinamika pasar saham yang fluktuatif. Boy Thohir meyakini bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat dan menjadi landasan yang kokoh bagi pertumbuhan perusahaan-perusahaan di sektor strategis. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,87 persen pada kuartal I 2025 semakin memperkuat keyakinannya. Angka ini terbilang solid mengingat tantangan ekonomi global yang ada.

Dalam pernyataannya, Boy Thohir menekankan bahwa pemilihan MBMA sebagai target investasi didasarkan pada beberapa faktor kunci, yaitu:

  • Keterlibatan Sebagai Pendiri: Sebagai salah satu pendiri Merdeka Group, Boy Thohir memiliki pemahaman mendalam tentang operasional dan strategi bisnis MBMA.
  • Prospek Bisnis Jangka Panjang: MBMA memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan, terutama didorong oleh kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
  • Kemitraan Strategis: Kolaborasi MBMA dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd (Huayou) untuk membangun pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) di Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menunjukkan komitmen perusahaan untuk berinovasi dan mengembangkan kapasitas produksi.

Investasi Boy Thohir di MBMA ini menjadi sinyal positif bagi pasar modal Indonesia dan menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi sektor energi terbarukan. Langkah ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan MBMA dan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Pembangunan pabrik baterai ini merupakan langkah strategis MBMA dan Huayou Cobalt dalam memenuhi kebutuhan bahan baku baterai yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan pasar kendaraan listrik global. Teknologi HPAL yang akan digunakan dalam pabrik ini memungkinkan pengolahan nikel laterit, sumber daya yang melimpah di Indonesia, menjadi bahan baku baterai yang berkualitas tinggi.

Dengan rekam jejak yang terbukti dan rencana ekspansi yang ambisius, MBMA diprediksi akan memainkan peran penting dalam rantai pasok kendaraan listrik global. Investasi Boy Thohir ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain kunci di sektor energi terbarukan Indonesia.