Atlet Binaraga Diduga Konsumsi Ayam Tiren: Ancaman Kesehatan Mengintai

Video yang memperlihatkan atlet binaraga Kabupaten Malang mengonsumsi daging ayam yang diduga tiren atau bangkai, menjadi sorotan publik. Kejadian ini diduga dilatarbelakangi oleh keterbatasan anggaran yang dialami para atlet dalam persiapan menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025. Ketua Pengcab PBFI Kabupaten Malang, Indra Khusnul, membenarkan kondisi tersebut, menjelaskan bahwa minimnya sokongan dana memaksa para atlet mengambil langkah yang berisiko, meski disadari penuh akan konsekuensinya.

Praktisi kesehatan, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK., memberikan penjelasan mendalam mengenai bahaya konsumsi daging ayam tiren. Menurutnya, risiko utama terletak pada kontaminasi mikroorganisme seperti bakteri (termasuk Salmonella dari kotoran), virus (seperti Avian Influenza), dan parasit. Lebih lanjut, daging ayam tiren berpotensi mengandung zat-zat beracun yang menjadi penyebab kematian unggas tersebut, dan zat ini dapat berpindah ke manusia yang mengonsumsinya.

Tidak ada batasan aman dalam mengonsumsi ayam tiren. Dokter Nurul menegaskan bahwa daging ayam tiren sama sekali tidak layak dikonsumsi manusia. Dampak langsung dari konsumsi daging ayam tiren adalah keracunan, dengan gejala yang bervariasi tergantung pada jumlah konsumsi dan frekuensi. Gejala akut keracunan dapat berupa:

  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Infeksi Saluran Pencernaan

Selain risiko jangka pendek, konsumsi daging ayam tiren juga menyimpan potensi masalah kesehatan jangka panjang. Jika daging ayam tiren mengandung racun, zat berbahaya ini dapat terakumulasi dalam tubuh dan mengganggu fungsi organ vital seperti ginjal dan hati, karena organ-organ tersebut tidak mampu menetralkan racun secara efektif. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya dukungan anggaran yang memadai bagi atlet, terutama untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi yang sehat dan aman.