Antisipasi Kelelahan, Kemenag Imbau Jemaah Haji Atur Ritme Ibadah di Tanah Suci

markdown Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) mengimbau kepada seluruh jemaah haji Indonesia untuk mengatur ritme ibadah selama berada di tanah suci, Arab Saudi. Imbauan ini terutama ditujukan bagi jemaah yang baru tiba, agar tidak memforsir diri dalam melaksanakan ibadah sunah secara berlebihan di awal kedatangan. Kemenag menekankan pentingnya menjaga kondisi fisik dan stamina jemaah, demi kelancaran pelaksanaan seluruh rangkaian ibadah haji, khususnya saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

"Prioritaskan kesehatan hingga puncak haji tiba. Jangan terlalu bersemangat di awal, yang justru mengakibatkan kelelahan menjelang Armuzna," ujar Muchlis Muhammad Hanafi, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, yang juga menjabat sebagai Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag. Pernyataan ini disampaikannya melalui keterangan resmi Media Center Haji pada hari Selasa (6/5/2025).

Muchlis menjelaskan bahwa kondisi cuaca di Arab Saudi saat ini sedang dalam masa transisi menuju musim panas. Perubahan suhu yang ekstrem dan mendadak dapat mempengaruhi kondisi fisik jemaah haji. Hingga pukul 13.30 waktu Arab Saudi, tercatat sebanyak 35.017 jemaah haji Indonesia telah tiba di Madinah. Dari jumlah tersebut, sekitar 7.565 orang atau 21,6 persen merupakan jemaah lanjut usia (lansia). Mengingat hal tersebut, Muchlis kembali mengingatkan jemaah untuk senantiasa menjaga stamina dan tidak memaksakan diri untuk mengikuti seluruh rangkaian ibadah sunah.

"Ibadah haji membutuhkan kondisi fisik yang prima. Oleh karena itu, stamina harus benar-benar dijaga. Tidak perlu mengunjungi semua tempat sekaligus. Lakukan secara bertahap," jelasnya.

Lebih lanjut, Muchlis meminta para pembimbing ibadah dan ketua kloter untuk terus menerus mengingatkan jemaah agar tidak memaksakan diri dalam beribadah. Perbedaan signifikan antara cuaca di Arab Saudi dan Indonesia menjadi perhatian utama. Kemenag tidak ingin jemaah mengalami kelelahan berlebihan atau bahkan jatuh sakit karena terlalu bersemangat mengejar pahala sebanyak mungkin di awal kedatangan.

Muchlis juga melakukan inspeksi ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Dalam kunjungannya, ia berinteraksi dengan beberapa pasien yang sedang menjalani perawatan. Para pasien mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaan mereka karena dapat tiba di Madinah, meskipun harus menjalani perawatan untuk memulihkan kondisi fisik mereka.

"Haji adalah ibadah yang penuh tantangan. Oleh karena itu, harus dijalani dengan bijak dan terukur. Jangan memaksakan diri," tegas Muchlis.

Dalam rangka memastikan kelancaran pelayanan bagi jemaah haji, Muchlis juga melakukan pengecekan menyeluruh terhadap berbagai layanan di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi. Pengecekan meliputi ruang tunggu jemaah haji, Sekretariat Indonesia di Terminal Haji Bandara Madinah, Terminal Internasional, dan Terminal Fast Track.

Saat menyambut kedatangan jemaah dari Kloter 13 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG-13) di Terminal Fast Track, Muchlis didampingi oleh Kepala Daker Bandara Abdul Basir dan Sekretaris Daker Bandara Ihsan Faisal. Mereka menyalami para jemaah bersama perwakilan otoritas Bandara Madinah dan membagikan kurma sebagai hidangan selamat datang.

"Jika ada keluhan, silakan sampaikan kepada petugas yang mengenakan seragam berwarna biru," kata Muchlis kepada para jemaah.

Muchlis juga menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan jemaah yang menggunakan kursi roda dan menanyakan tentang kelancaran perjalanan mereka. Jemaah tersebut menyatakan bahwa perjalanan mereka aman dan lancar.

Muchlis mengapresiasi efektivitas layanan fast track yang memungkinkan jemaah untuk tidak berlama-lama berada di bandara. Proses perpindahan jemaah dari bandara ke bus berlangsung dengan cepat, menunjukkan komitmen seluruh pihak dalam memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.