Jawa Tengah Mantapkan Diri sebagai Lokomotif Koperasi Desa Merah Putih

Pemerintah terus memacu pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) di seluruh Indonesia, dengan target ambisius mencapai 80.000 unit pada 12 Juli 2025. Jawa Tengah menunjukkan komitmen kuat untuk menjadi garda terdepan dalam program ini.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan kesiapan wilayahnya dalam mengakselerasi program pemerintah terkait Kopdes Merah Putih. Dari total 8.603 desa/kelurahan di 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, sekitar 3.000 koperasi telah teridentifikasi dan siap bertransformasi menjadi Kopdes Merah Putih. Pernyataan ini disampaikan usai peluncuran Percepatan Musyawarah Desa Khusus pembentukan Kopdes Merah Putih yang dihadiri para kepala desa se-Jawa Tengah di Holy Stadium, Kota Semarang, Selasa (6/5/2025).

Luthfi optimis target pembentukan koperasi dapat tercapai sesuai jadwal. Ia melihat ribuan koperasi yang sudah ada sebagai mesin penggerak pembangunan ekonomi desa, dengan memanfaatkan potensi-potensi unik yang dimiliki masing-masing desa, seperti:

  • Pengembangan desa wisata.
  • Peningkatan pembiayaan lokal.
  • Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, menambahkan bahwa angka 3.000 koperasi merupakan data awal dan akan terus bertambah seiring berjalannya proses identifikasi. Koperasi yang melakukan transformasi maupun yang baru dibentuk akan diintegrasikan ke dalam skema Kopdes Merah Putih.

Keberadaan Kopdes Merah Putih diharapkan dapat mengakomodasi potensi lokal, memfasilitasi penyaluran hasil produksi warga, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru di tingkat desa. Sumarno menekankan peran utama koperasi sebagai motor penggerak ekonomi desa, sehingga ekonomi desa dapat berkembang dan membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat. Fokus utama adalah bagaimana koperasi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.