Kontras Sumut Desak Investigasi Transparan Kasus Penembakan Remaja oleh Kapolres Belawan

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Sumatera Utara menyoroti insiden penembakan yang menewaskan seorang remaja berusia 15 tahun, berinisial MS, oleh Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan. Peristiwa tragis ini terjadi di Jalan Tol Belmera, Kota Medan, dan memicu desakan untuk investigasi yang transparan dan profesional.

Adinda Zahra Noviyanti, Kepala Operasional Kontras Sumut, menyampaikan keprihatinannya atas kasus ini. Ia menekankan pentingnya mengusut tuntas penembakan tersebut secara objektif dan tanpa bias. Adinda juga mengingatkan agar tidak terjadi stigmatisasi terhadap korban, seolah-olah MS layak mendapatkan tindakan represif karena dianggap sebagai pelaku tawuran.

"Jangan sampai korban dibunuh dua kali. Satu kali dibunuh nyawanya oleh peluru polisi, kedua kali dibunuh karakternya," tegas Adinda.

Kontras Sumut berpendapat bahwa tindakan penembakan seharusnya dilakukan untuk menghentikan aksi pelaku kejahatan, bukan untuk merenggut nyawa. Mereka mengapresiasi langkah Kapolda Sumut yang telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini, namun tetap menekankan pentingnya transparansi dan penggunaan standar yang jelas dalam proses investigasi. Standar tersebut dapat mengacu pada:

  • PERKAP 1/2009 tentang Penggunaan Kekuatan
  • PERKAP 8/2009
  • PERPOL 1/2022

Adinda mengajak publik untuk mengawal kasus ini agar aparat kepolisian tidak semena-mena dalam menggunakan senjata api. Ia juga menjelaskan bahwa penolakan terhadap penggunaan senjata api dalam pengendalian massa tawuran bukan berarti Kontras Sumut mendukung tindakan kriminal. Menurutnya, penggunaan kekerasan justru tidak akan menyelesaikan akar permasalahan tawuran.

"Atas banyaknya letusan senjata api kepolisian yang menyebabkan hilangnya nyawa, sudah sepatutnya penggunaan senjata api oleh personel kepolisian dievaluasi secara total," imbuhnya.

Insiden ini bermula ketika Kapolres Belawan, yang sedang berada di posko pengamanan tawuran, melintas di Tol Belmera dan mendapati sekelompok orang yang diduga pelaku tawuran menyerangnya dengan senjata tajam. Kapolres kemudian melepaskan tembakan peringatan, namun para pelaku diduga membalas dengan melempar petasan dan batu. Dalam situasi tersebut, Kapolres menembak ke arah kaki, namun tembakan tersebut meleset dan mengenai perut MS, yang mengakibatkan remaja tersebut meninggal dunia. Seorang remaja lain, D (17), juga terkena tembakan di bagian tangan dan masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara. Sebagai tindak lanjut, Kapolres Belawan dinonaktifkan sementara dari jabatannya.