Prabowo Subianto: TNI Berperan Aktif dalam Reformasi, Tuduhan Diktator Tidak Berdasar
Dalam sebuah acara silaturahmi dengan purnawirawan TNI dan Polri, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya mengenai peran penting TNI dalam sejarah reformasi Indonesia serta menanggapi tuduhan yang kerap dialamatkan kepada institusi tersebut.
Prabowo mengawali sambutannya dengan menekankan pentingnya jiwa patriotik dan kecintaan terhadap tanah air bagi setiap anggota TNI, bahkan setelah memasuki masa purnabakti. Semangat ini, menurutnya, menjadi landasan bagi banyak purnawirawan, termasuk dirinya, untuk terjun ke dunia politik dengan tujuan melindungi kekayaan bangsa dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
"Bahwa kita harus menyelamatkan bangsa dan rakyat dan Tanah Air kita dan mereka mengajar pada kita semangat, tidak pernah menyerah. Saya tidak rela kekayaan bangsa kita tidak dinikmati oleh rakyat. Saya tidak rela dan karena itu saya terjun ke politik," ujar Prabowo dengan penuh semangat.
Lebih lanjut, Prabowo menyoroti tuduhan yang sering dilayangkan kepada TNI, seolah-olah institusi tersebut memiliki ambisi untuk menjadi diktator. Ia menyatakan keheranannya atas tuduhan tersebut, mengingat peran krusial TNI-Polri dalam menyukseskan reformasi 1998. Menurutnya, TNI secara sukarela mundur dari politik dan kekuasaan, sebuah fakta yang jarang terjadi dalam sejarah dunia.
"Kita TNI selalu dituduh bahwa kita mau jadi diktator. Selalu dituduh. Padahal saya ingatkan kepada tokoh-tokoh, coba buka sejarah dunia tunjukkan contoh di mana ada sebuah tentara yang mundur dari politik, dari kekuasaan. Kita mundur dengan rela. Reformasi itu, saudara-saudara, yang menyukseskan reformasi itu adalah tokoh-tokoh TNI dan Polri, ABRI," tegas Prabowo.
Prabowo juga menyinggung tingginya tingkat kepercayaan publik terhadap TNI berdasarkan hasil survei. Ia mempersilakan pihak-pihak yang meragukan untuk melakukan pengecekan langsung terhadap hasil survei tersebut. Hal ini, menurutnya, menjadi bukti nyata bahwa TNI masih dipercaya oleh masyarakat Indonesia.
"Kita harus mengatakan apa yang bener dan maaf sekarang kalau di survei rakyat Indonesia, mana institusi yang paling Anda percaya, yang teratas adalah TNI. Silakan, bukan kita yang bikin survei, ini survei internasional," imbuhnya.
Dengan pernyataan ini, Prabowo Subianto berusaha meluruskan pandangan negatif terhadap TNI dan menegaskan kembali peran positif institusi tersebut dalam menjaga stabilitas dan kemajuan bangsa. Ia juga mengajak semua pihak untuk melihat sejarah secara objektif dan menghargai kontribusi TNI dalam proses reformasi.
Acara silaturahmi ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antara TNI, Polri, dan para purnawirawan. Prabowo berharap semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap tanah air dapat terus membara di dalam jiwa setiap anggota TNI dan Polri, serta menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Survei kepercayaan publik terhadap TNI yang disinggung oleh Prabowo mengindikasikan adanya dukungan yang kuat dari masyarakat terhadap institusi tersebut. Hal ini dapat menjadi modal penting bagi TNI untuk terus meningkatkan profesionalisme dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.
Prabowo menekankan pentingnya bagi TNI untuk terus menjaga netralitas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya. Ia juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu padu membangun Indonesia yang lebih baik. Dengan semangat gotong royong dan kerja keras, Prabowo yakin Indonesia dapat mencapai kemajuan yang signifikan di berbagai bidang.
Kegiatan halalbihalal ini juga menjadi ajang untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi antar anggota TNI dan Polri, serta para purnawirawan. Prabowo berharap semangat kebersamaan ini dapat terus dijaga dan dipelihara demi keutuhan bangsa dan negara.