Kontroversi Pernyataan Menteri Keuangan Israel: Penghancuran Gaza dan Pemindahan Penduduk Sipil ke Luar Negeri

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menuai kecaman internasional atas pernyataannya yang kontroversial terkait masa depan Jalur Gaza. Dalam sebuah konferensi di pemukiman Ofra, Tepi Barat, Smotrich mengungkapkan visinya tentang kemenangan Israel atas Hamas yang menurutnya akan berujung pada 'penghancuran total' Gaza.

Pernyataan yang paling mengkhawatirkan adalah usulannya untuk memindahkan warga sipil Gaza ke wilayah selatan dan kemudian mendorong mereka untuk beremigrasi ke negara ketiga dalam skala besar. Rencana ini, yang digambarkan sebagai pembentukan 'zona kemanusiaan tanpa Hamas atau terorisme,' telah memicu kemarahan dan tuduhan pembersihan etnis.

Selain itu, Smotrich, seorang tokoh sayap kanan yang tinggal di pemukiman Tepi Barat, juga menegaskan kembali dukungannya terhadap aneksasi resmi Tepi Barat oleh Israel. Ia bahkan menargetkan proses tersebut selesai pada akhir tahun depan. Menurutnya, aneksasi wilayah yang diduduki sejak 1967 ini merupakan 'salah satu tantangan terpenting' bagi kepemimpinan Israel.

Seruan untuk aneksasi Tepi Barat oleh tokoh-tokoh Israel, termasuk Smotrich, semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini bertentangan dengan kekhawatiran global tentang masa depan wilayah Palestina. Tepi Barat, tidak termasuk Yerusalem Timur yang dianeksasi Israel, adalah rumah bagi jutaan warga Palestina dan ratusan ribu pemukim Israel. Status pemukiman Israel di Tepi Barat menjadi sengketa berkepanjangan dan dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Pernyataan Smotrich ini semakin memperkeruh suasana di wilayah yang sudah bergejolak dan meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik dan pelanggaran hak asasi manusia.