Sekolah Rakyat Siap Tampung Lebih Banyak Siswa: Pemerintah Genjot Kapasitas Hingga 10 Ribu

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Sosial (Kemensos), tengah berupaya meningkatkan daya tampung Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan yang dirancang untuk memberikan akses pendidikan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu. Langkah ini diambil sebagai respon atas tingginya minat masyarakat terhadap program tersebut, sekaligus menindaklanjuti instruksi dari Presiden Prabowo Subianto untuk memaksimalkan penerimaan siswa dari kalangan keluarga miskin dan rentan.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menekankan pentingnya optimalisasi program Sekolah Rakyat. Beliau menyatakan bahwa Kemensos akan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk bersekolah di Sekolah Rakyat. Hal ini disampaikan dalam keterangan tertulisnya pada hari Selasa, 6 Mei 2025.

Salahudin Yahya, Kepala Biro Umum Kemensos, menjelaskan bahwa peningkatan daya tampung akan dilakukan melalui intensifikasi rombongan belajar (rombel). Pendekatan ini memungkinkan peningkatan jumlah rombel di setiap lokasi Sekolah Rakyat, disesuaikan dengan kapasitas bangunan yang tersedia. Sebagai contoh, sebuah lokasi yang sebelumnya hanya memiliki dua rombel dapat ditingkatkan menjadi empat rombel.

Selain intensifikasi rombel, Kemensos juga memperluas jangkauan Sekolah Rakyat dengan menambah jumlah lokasi. Dari sebelumnya 65 lokasi, kini Sekolah Rakyat akan hadir di 100 lokasi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Penambahan lokasi ini dimungkinkan karena pemanfaatan bangunan-bangunan yang sudah ada dan siap dialihfungsikan menjadi Sekolah Rakyat. Renovasi ringan dengan menggunakan dana APBN menjadi opsi utama dalam proses transisi ini, sehingga tidak memerlukan pembangunan dari awal.

Mohammad Nuh, Ketua tim formatur Sekolah Rakyat, memberikan jaminan bahwa optimalisasi rombel tidak akan mengorbankan kualitas pendidikan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa perluasan lokasi dan optimalisasi rombel merupakan upaya efisiensi, bukan penurunan standar mutu. Semua proses belajar mengajar akan tetap mengikuti standar mutu yang telah ditetapkan.

Sekolah Rakyat dijadwalkan akan mulai beroperasi pada bulan Juli 2025 di 53 lokasi yang telah siap. Pada tahap awal, program ini akan memanfaatkan 45 aset milik Kemensos, 6 aset milik pemerintah daerah, dan 2 aset milik perguruan tinggi. Pada tahap awal ini, Sekolah Rakyat akan terdiri dari 131 rombongan belajar dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang per rombel. Komposisi rombel terdiri dari:

  • 1 rombel jenjang SD
  • 63 rombel jenjang SMP
  • 67 rombel jenjang SMA

Secara keseluruhan, diperkirakan sebanyak 3.275 siswa akan menjadi bagian dari program Sekolah Rakyat pada tahap awal ini. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi keluarga miskin dan rentan.