Larangan Pesta Juara di Ibiza: Bayern Munich Batalkan Selebrasi Mewah
Bayern Munich terpaksa membatalkan rencana perayaan gelar juara Bundesliga mereka di Ibiza setelah mendapat teguran dari jajaran petinggi klub. Para pemain, yang telah merencanakan pesta mewah tersebut, harus menerima keputusan yang dinilai tidak pantas mengingat masih ada pertandingan yang harus dihadapi.
Rencana awal para penggawa Die Roten adalah terbang ke Ibiza dengan jet pribadi untuk merayakan keberhasilan mereka meraih gelar juara. Perayaan tersebut direncanakan berlangsung selama dua hari sebelum mereka kembali ke Jerman untuk mempersiapkan diri menghadapi Borussia Monchengladbach. Kabar mengenai rencana ini sampai ke telinga para petinggi klub, termasuk presiden kehormatan Uli Hoeness, yang kemudian mengambil tindakan tegas.
Hoeness menginstruksikan direktur olahraga Christoph Freund dan Max Eberl untuk melarang para pemain pergi ke Ibiza. Alasannya, jajaran direksi tidak ingin para pemain bersenang-senang di tengah kompetisi yang masih berlangsung. Eberl mengonfirmasi bahwa larangan tersebut telah disampaikan kepada tim dan diterima dengan baik. Dengan demikian, rencana perjalanan ke Ibiza dibatalkan.
Keputusan ini diambil setelah Bayern Munich memastikan gelar juara Bundesliga musim ini. Meskipun sempat ditahan imbang oleh RB Leipzig, hasil imbang yang didapat Bayer Leverkusen melawan Freiburg memastikan gelar juara bagi Bayern. Ini merupakan gelar Bundesliga ke-34 bagi Bayern Munich sepanjang sejarah dan yang pertama dalam dua tahun terakhir setelah musim sebelumnya direbut oleh Bayer Leverkusen.
Berikut adalah poin-poin penting terkait situasi ini:
- Rencana Awal: Skuad Bayern Munich merencanakan perayaan gelar juara di Ibiza.
- Intervensi Klub: Petinggi klub melarang perayaan tersebut.
- Alasan Larangan: Kompetisi masih berlangsung dan dianggap tidak pantas untuk berpesta.
- Konfirmasi: Direktur olahraga Max Eberl mengonfirmasi pembatalan perjalanan.
- Gelar Juara: Bayern Munich meraih gelar Bundesliga ke-34 sepanjang sejarah.
Keputusan ini menunjukkan bahwa petinggi klub sangat fokus untuk menjaga performa tim hingga akhir musim. Meskipun para pemain kecewa dengan pembatalan perayaan, mereka memahami alasan di balik keputusan tersebut dan siap untuk terus memberikan yang terbaik di sisa pertandingan Bundesliga.