Depok Pertimbangkan Pembinaan Siswa Bermasalah Melalui Program Ala Militer

Pemerintah Kota Depok sedang melakukan kajian mendalam terkait kemungkinan pengiriman siswa yang dinilai bermasalah ke lingkungan militer. Wacana ini merupakan bagian dari upaya pembentukan karakter yang lebih disiplin.

Inisiatif ini sebelumnya dicetuskan oleh mantan Gubernur Jawa Barat, dan mendapatkan sambutan positif dari Wali Kota Depok, Supian Suri. Menurutnya, Kota Depok memiliki potensi untuk melaksanakan program ini secara mandiri, mengingat keberadaan sejumlah markas militer seperti Kostrad dan Brimob di wilayah tersebut.

"Di Depok ada banyak potensi, seperti Kostrad dan Brimob, yang siap membantu jika program ini benar-benar dilaksanakan," ujar Supian Suri.

Meski demikian, Supian Suri menekankan bahwa Pemkot Depok saat ini masih dalam tahap perhitungan anggaran dan penyusunan mekanisme pelaksanaan program. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah kemungkinan bergabung dengan program serupa yang sudah berjalan di Kabupaten Purwakarta, yang melibatkan Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha Batalyon Artileri Medan 9 di Bungursari.

"Kami masih menghitung kemungkinan bergabung dengan Purwakarta," ungkapnya.

Supian Suri menambahkan bahwa keputusan akhir akan diambil dengan mempertimbangkan harapan masyarakat, khususnya para orang tua yang merasa kesulitan dalam membimbing anak-anak mereka. Program ini secara khusus menargetkan siswa yang dianggap sulit dibina, berisiko terjerumus dalam pergaulan bebas, atau bahkan terlibat dalam tindakan kriminal.

Program pembinaan karakter di lingkungan militer ini direncanakan akan berlangsung selama enam bulan untuk setiap siswa, dengan penekanan pada penerapan disiplin ala TNI dan Polri. Proses pemilihan peserta akan melibatkan kesepakatan antara pihak sekolah dan orang tua siswa. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dan menjauhkan mereka dari kegiatan negatif seperti tawuran, geng motor, dan penyalahgunaan narkoba.

Dedi Mulyadi sebelumnya menjelaskan bahwa program ini tidak harus dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Jawa Barat, melainkan dapat dimulai dari daerah-daerah yang dianggap paling siap atau memiliki tingkat kerawanan yang tinggi. Dengan demikian, Pemkot Depok masih terus berupaya untuk mematangkan konsep dan mekanisme pelaksanaan program ini agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi para siswa dan masyarakat Depok secara keseluruhan.

Tujuan Program:

  • Meningkatkan kedisiplinan siswa.
  • Menjauhkan siswa dari aktivitas negatif (tawuran, geng motor, narkoba).

Pertimbangan Pemkot Depok:

  • Ketersediaan anggaran.
  • Mekanisme pelaksanaan program.
  • Potensi kerjasama dengan Kabupaten Purwakarta.
  • Harapan masyarakat dan orang tua.