Program Makan Bergizi Gratis Tuai Sorotan: Klaim Keberhasilan Tinggi di Tengah Kasus Keracunan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebuah inisiatif ambisius untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, tengah menjadi sorotan. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, baru-baru ini menyampaikan klaim keberhasilan program tersebut yang mencapai angka 99,99%. Namun, di balik angka yang fantastis ini, terselip sejumlah kasus keracunan makanan yang menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dan keamanan program secara keseluruhan.
Klaim keberhasilan yang tinggi ini pertama kali diungkapkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, angka tersebut diperoleh dari perbandingan antara jumlah penerima manfaat program dengan jumlah kasus keracunan atau gangguan kesehatan yang dilaporkan. Dadan Hindayana menjelaskan lebih lanjut bahwa angka 99,99% didasarkan pada data kuantitatif di lapangan, yang diperoleh dari perbandingan antara 3,5 juta penerima manfaat dengan jumlah kasus keracunan yang tercatat.
"Target kita adalah zero accident, dan Bapak Presiden menyampaikan angka tersebut. Angka itu mencerminkan fakta di lapangan, bukan klaim sepihak. Saat ini, kita memiliki 3,5 juta penerima manfaat. Angka kejadian bisa dihitung sendiri, tinggal dibagi dengan 3,5 juta," ujar Dadan di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (6/5/2025).
Meski demikian, Dadan mengakui adanya laporan mengenai kasus keracunan dan makanan basi yang beredar di media sosial. Namun, setelah dilakukan verifikasi langsung di lapangan, banyak laporan yang ternyata tidak terbukti. Kasus-kasus yang terbukti pun ditangani secara serius, bahkan melibatkan aparat kepolisian. Salah satu contohnya adalah kasus keracunan di Cianjur yang menyebabkan 72 siswa mengalami muntah-muntah.
"Kami tidak mengatakan bahwa dampaknya tidak signifikan. Target kami adalah nol kejadian. Jika masih ada kejadian, berarti kita harus meningkatkan kualitas program ini," tegasnya.
Presiden Prabowo sebelumnya juga menjelaskan bahwa angka keberhasilan 99,99% dihitung berdasarkan jumlah penerima manfaat yang mengalami keracunan atau gangguan kesehatan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Dari 3 juta penerima, sekitar 200 orang dilaporkan mengalami keracunan. Angka ini, menurut Prabowo, hanya 0,005% dari total penerima.
"Jadi, bisa dikatakan bahwa yang keracunan atau merasa tidak enak perut hanya sekitar 200 orang dari 3 juta lebih penerima. Kalau tidak salah, itu sekitar 0,005%. Berarti keberhasilan program ini mencapai 99,99%," jelas Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin (5/5/2025).
"Di mana pun ada usaha manusia, di bidang apa pun, jika mencapai keberhasilan 99,99%, itu sudah sangat baik," tambahnya.
Namun, Prabowo menekankan bahwa semua pihak tidak boleh cepat berpuas diri dengan hasil ini. Target utama dari operasi MBG adalah mencapai nol penyimpangan. Program Makan Bergizi Gratis terus menjadi perhatian publik, terutama dalam hal keamanan pangan dan efektivitasnya dalam meningkatkan gizi masyarakat.