Batas Usia Hantui Pencari Kerja Berpengalaman di Jakarta: Job Fair Jakarta 2025 Jadi Sorotan

Jakarta kembali menjadi saksi bisu perjuangan para pencari kerja, khususnya mereka yang berusia di atas 30 tahun. Job Fair Jakarta 2025, yang digelar di GOR Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Selasa (6/5/2025), menjadi ajang bagi ratusan pelamar dari berbagai latar belakang untuk mengadu nasib. Namun, alih-alih menjadi solusi, bursa kerja ini justru menyisakan kekecewaan mendalam bagi sebagian peserta.

Keluhan utama datang dari para pencari kerja yang merasa terganjal oleh batasan usia yang diterapkan oleh sebagian besar perusahaan. Adi, seorang mantan karyawan hotel berusia 50 tahun dengan pengalaman kerja lebih dari dua dekade, mengungkapkan frustrasinya. Ia mengaku kesulitan menemukan posisi yang sesuai karena usianya dianggap tidak lagi memenuhi kriteria perusahaan. "Kebanyakan lowongan yang ada di Job Fair ini untuk usia 24-30 tahun. Usia saya yang sudah 50 tahun, jadi enggak bisa. Batas usia jadi penghalang cari kerja bagi saya," ujarnya dengan nada getir.

Adi, yang kehilangan pekerjaannya akibat dampak pandemi, berharap pengalamannya selama ini dapat menjadi nilai tambah di mata perusahaan. Namun, realita berkata lain. Ia merasa terpinggirkan dan berharap ada kesempatan bagi tenaga kerja berpengalaman sepertinya. "Saya sudah muter-muter tapi belum ketemu pekerjaan yang cocok. Semoga ada kesempatan untuk kami yang di atas 40 tahun," imbuhnya.

Romi, seorang pencari kerja berusia 37 tahun, turut merasakan hal serupa. Ia mengeluhkan sulitnya mendapatkan pekerjaan karena usianya dianggap terlalu tua. "Bahkan ada yang maksimal 27 tahun. Banyak dari kami yang sudah berpengalaman tapi kesulitan cari kerja karena dianggap sudah tua. Padahal kami masih produktif dan siap kerja," keluhnya.

Di sisi lain, para pelamar muda seperti Rizky (18) dan Rani (18), lulusan SMK, justru menjadi daya tarik utama bagi perusahaan. Mereka datang dengan semangat tinggi dan harapan untuk segera mendapatkan pekerjaan. "Saya memang ingin langsung kerja, enggak kuliah dulu. Tadi saya tertarik dengan lowongan di bagian admin atau sales," ujar Rizky.

Rani menambahkan, "Kalau bisa sih kerja jadi sales dulu, yang penting punya pengalaman. Baru nanti pikirin kuliah sambil kerja." Semangat dan antusiasme para fresh graduate ini diakui oleh pihak perusahaan. Eltha (24), staf HRD dari Nusantara Sakti Group, menyatakan bahwa pelamar dari kalangan muda memang lebih mendominasi. "Yang datang kebanyakan memang fresh graduate, terutama lulusan SMK. Mereka antusias, banyak yang tertarik posisi legal, sales, dan IT," ungkapnya.

Melihat kondisi ini, muncul usulan untuk mengadakan job fair khusus bagi para pencari kerja berusia di atas 30 tahun. "Job fair khusus mungkin bisa dipertimbangkan untuk usia ke atas. Misalnya untuk yang 30 tahun ke atas, atau bahkan orang tua yang masih sanggup kerja ringan di pabrik," saran Eltha.

Selain masalah batasan usia, minimnya informasi juga menjadi keluhan lain dari para pencari kerja. Yanti (44), warga Jakarta Timur, mengusulkan agar informasi terkait batas usia calon pelamar dicantumkan secara jelas sejak awal. "Kalau ada Job Fair lagi, semoga ada infonya tentang usia berapa saja yang dibuka lowongannya. Jadi kita enggak pulang sia-sia gini," ujarnya.

Wanita yang telah menganggur selama tiga tahun ini merasa kecewa karena sebagian besar lowongan hanya diperuntukkan bagi usia maksimal 30 tahun. Ia berharap pengalaman kerja dapat menjadi nilai tambah, bukan justru hambatan dalam proses perekrutan. "Seharusnya pengalaman kerja bisa menjadi nilai tambah, bukan malah jadi penghalang. Tapi ya, namanya juga sudah berusia, jadi perusahaan enggak mau rekrut kita," pungkasnya dengan nada pasrah.