Manifestasi Masalah Kulit pada Pasien Leukemia: Gejala dan Jenisnya

Leukemia, kanker yang menyerang sel darah dan sumsum tulang, tak hanya berdampak pada sistem kekebalan tubuh dan organ dalam. Kondisi ini juga dapat memicu berbagai masalah kulit yang terkadang menjadi indikasi awal penyakit tersebut.

Normalnya, sel darah putih berfungsi sebagai garda terdepan melawan infeksi, sel darah merah bertugas mengangkut oksigen, dan trombosit berperan dalam pembekuan darah. Pada penderita leukemia, produksi sel-sel ini terganggu, menghasilkan sel abnormal yang memengaruhi fungsi normal tubuh.

Selain gejala umum seperti mual, demam, kelelahan, infeksi berulang, dan penurunan berat badan, masalah kulit tertentu dapat menjadi tanda leukemia. Berikut adalah beberapa jenis masalah kulit yang sering dialami oleh pasien leukemia:

  • Petechiae: Bintik-bintik kecil berwarna ungu, merah, atau kecokelatan yang muncul di kulit, terutama di kaki dan tangan. Petechiae disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kapiler dan sering terjadi pada pasien dengan jumlah trombosit rendah.

  • Sweet Syndrome: Kondisi kulit langka yang ditandai dengan ruam dan benjolan merah kebiruan yang menyakitkan. Sindrom ini sering disertai demam dan dapat menyebar ke lengan, wajah, dan leher.

  • Leukemia Kutis: Kondisi ini terjadi ketika sel darah putih abnormal menyusup ke dalam kulit, membentuk benjolan, plak, bisul, atau lesi yang berubah warna menjadi merah kecokelatan atau ungu. Leukemia kutis lebih sering terjadi pada anak-anak dengan leukemia kongenital.

  • Ruam Akibat Obat: Pengobatan leukemia seperti kemoterapi, terapi target, dan imunoterapi dapat menyebabkan ruam yang gatal dan menyakitkan. Ruam ini seringkali menyerupai jerawat yang meradang dan dapat muncul di kulit kepala, leher, dan tubuh bagian atas.

  • Vaskulitis: Peradangan pembuluh darah yang dapat menyebabkan munculnya bintik merah atau ungu di kulit. Vaskulitis juga dapat menyebabkan benjolan atau luka terbuka dan sering disertai demam, nyeri, dan bengkak.

  • Folikulitis: Infeksi pada folikel rambut yang lebih rentan terjadi pada penderita leukemia karena sistem kekebalan tubuh yang melemah. Lesi folikulitis dapat muncul di area kulit yang ditumbuhi rambut dan terasa sakit serta gatal.

  • Kurap (Tinea): Infeksi jamur yang juga lebih rentan menyerang penderita leukemia. Kurap biasanya muncul sebagai ruam melingkar yang gatal dengan warna merah muda, merah, abu-abu, atau coklat.

Kemunculan masalah kulit pada penderita leukemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelebihan produksi sel darah putih abnormal, efek samping pengobatan, dan penurunan sistem kekebalan tubuh. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami masalah kulit yang mencurigakan, terutama jika Anda memiliki riwayat leukemia atau gejala lain yang mengkhawatirkan.