Eskalasi Konflik: Israel Umumkan Rencana Operasi Militer Intensif di Gaza, Menuai Kecaman Internasional
Rencana operasi militer Israel di Gaza memicu gelombang kecaman internasional. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa serangan baru akan difokuskan pada penumpasan Hamas, meskipun rincian mengenai skala operasi masih belum jelas.
Netanyahu menyatakan bahwa penduduk Gaza akan dievakuasi demi keselamatan mereka. Pernyataan ini muncul setelah kabinet keamanan Israel menyetujui perluasan operasi militer, yang menurut seorang pejabat, mencakup "penaklukan" Jalur Gaza dan pemindahan penduduk ke selatan.
Rencana ini segera menuai reaksi keras dari berbagai negara. Pemerintah Prancis, melalui Menteri Luar Negeri Jean-Noel Barrot, mengutuk rencana tersebut sebagai tindakan yang "tidak dapat diterima" dan melanggar hukum humaniter.
China juga menyampaikan keprihatinannya atas situasi yang berkembang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menegaskan penolakan terhadap tindakan militer Israel di Gaza dan menyerukan implementasi perjanjian gencatan senjata yang berkelanjutan dan efektif.
Reaksi Internasional:
- Prancis: Mengutuk rencana operasi militer Israel dan menuduhnya melanggar hukum humaniter.
- China: Menentang tindakan militer Israel di Gaza dan menyerukan implementasi gencatan senjata.
Situasi di Gaza terus berkembang dan berpotensi memicu ketegangan lebih lanjut di kawasan tersebut. Dunia internasional menanti perkembangan lebih lanjut dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk konflik.