Tabrakan Kapal Tanker di Batam: Investigasi Nasional Dilakukan Pasca Insiden yang Rusak Fasilitas Publik dan Rumah Warga
Tabrakan Kapal Tanker di Batam: Investigasi Nasional Dilakukan Pasca Insiden yang Rusak Fasilitas Publik dan Rumah Warga
Sebuah insiden laut yang melibatkan kapal tanker WN Natuna telah mengakibatkan kerusakan signifikan pada beberapa rumah warga dan Pos Polisi Perairan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Perairan Punggur Dalam, Nongsa, Kepulauan Riau (Kepri), pada Sabtu, 8 Maret 2024 sekitar pukul 12.00 WIB. Kejadian ini telah memicu penyelidikan menyeluruh oleh pihak berwenang untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan tersebut. Saksi mata, Ari, seorang kru kapal IVED 71, memberikan kesaksian dramatis mengenai peristiwa tersebut. Ia menggambarkan bagaimana kapal tanker tersebut muncul secara tiba-tiba, tanpa peringatan, dan langsung menabrak pos polisi dan rumah-rumah warga, bahkan sampai mengenai kapal yang ditumpanginya.
Ari menjelaskan, "Saya awalnya tidak menyadari kehadiran kapal itu. Saya baru sadar setelah ABK kapal tanker berteriak dari atas, menyuruh saya melompat. Saya langsung melompat untuk menyelamatkan diri." Meskipun mengalami luka lecet, Ari bersyukur dapat selamat dari insiden tersebut. Keterangan yang diperoleh dari ABK kapal tanker menyebutkan bahwa kapal mengalami kegagalan fungsi kemudi. "Dari percakapan ABK yang saya dengar, mereka bilang kemudi tidak berfungsi. Sebelum menabrak, saya tidak mendengar ada kode atau peringatan apa pun," ungkap Ari.
Pihak kepolisian, diwakili oleh Kasubdit Gakkum Direktorat Polairud Polda Kepri, Kompol Badawi, telah membenarkan insiden tersebut. Kompol Badawi menyatakan bahwa selain Pos Polisi Dirpolairud dan beberapa rumah warga, sebuah speed boat juga turut menjadi korban tabrakan. "Peristiwa ini menyebabkan kerusakan pada pos polisi, beberapa rumah warga, dan sebuah speed boat. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa," ujar Kompol Badawi. Namun, ia menekankan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan semua aspek kejadian telah dipelajari secara mendalam. Proses penyelidikan ini melibatkan pengumpulan keterangan dari berbagai pihak, termasuk ABK, nakhoda kapal, dan saksi-saksi lainnya.
Proses olah tempat kejadian perkara (TKP) masih berlangsung, dan kepolisian belum dapat merilis secara detail mengenai penyebab kecelakaan hingga investigasi selesai. Pihak berwenang berkomitmen untuk mengungkap penyebab utama insiden ini, termasuk memeriksa kelayakan kapal, prosedur keselamatan pelayaran yang diterapkan, serta potensi faktor lingkungan yang mungkin berperan. Hasil penyelidikan ini diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan meningkatkan keamanan pelayaran di perairan Kepri. Investigasi ini tidak hanya akan fokus pada aspek hukum, tetapi juga mencakup aspek keselamatan maritim dan standar operasional kapal tanker yang beroperasi di wilayah tersebut. Informasi lebih lanjut akan dipublikasikan setelah penyelesaian investigasi secara menyeluruh.
Langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh pihak berwenang meliputi:
- Melanjutkan pengumpulan bukti dan keterangan dari seluruh saksi.
- Melakukan pemeriksaan teknis terhadap kapal tanker WN Natuna untuk mendeteksi kemungkinan kerusakan mesin atau sistem navigasi.
- Menganalisis data pelayaran kapal tanker WN Natuna sebelum dan saat kejadian.
- Berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Kementerian Perhubungan, untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar keselamatan pelayaran.
- Menyampaikan rekomendasi perbaikan sistem keselamatan pelayaran untuk mencegah insiden serupa.
Informasi ini akan terus diperbarui seiring dengan perkembangan penyelidikan.