Jembatan Noyo Ambruk, Gubernur Sumut Pastikan Rekonstruksi Total
Jembatan Noyo Ambruk, Butuh Rekonstruksi Total
Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, memastikan akan dilakukan pembangunan ulang Jembatan Noyo di Kecamatan Mandrehe, Kabupaten Nias Barat, yang ambruk akibat diterjang banjir. Keputusan ini diambil setelah Gubernur meninjau langsung lokasi kejadian pada Minggu (9/3/2025) dan mendapatkan laporan kerusakan yang signifikan pada struktur jembatan.
Insiden ambruknya Jembatan Noyo yang terjadi pada Rabu (5/3/2025) telah memutus akses vital penghubung tiga wilayah penting di Kepulauan Nias: Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias, dan Kota Gunungsitoli. Banjir bandang yang dipicu hujan deras sejak pukul 04.30 WIB mengakibatkan jembatan sepanjang 90 meter tersebut ambruk sekitar pukul 09.40 WIB. Berdasarkan keterangan Kasubag Humas Polres Nias, Aipda Motivasi Gea, sekitar 60 meter dari total panjang jembatan telah runtuh, dengan tiang penyangga tengah dan lantai jembatan terbawa arus sungai.
"Dari hasil peninjauan dan laporan yang kami terima, abutment atau pilar penahan jembatan mengalami kerusakan yang cukup parah dan tidak dapat diperbaiki," jelas Gubernur Nasution kepada awak media. "Oleh karena itu, pembangunan kembali jembatan harus dilakukan dari awal untuk menjamin keselamatan dan kekuatan struktur bangunan." Kondisi ini menuntut adanya rekonstruksi total, bukan sekadar perbaikan, agar fungsi jembatan sebagai jalur utama transportasi dapat kembali pulih secara optimal.
Kerusakan Jembatan Noyo menimbulkan dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi masyarakat Nias. Terputusnya akses transportasi darat menyebabkan potensi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), kenaikan harga kebutuhan pokok, dan lumpuhnya mobilitas kendaraan roda empat. Kondisi ini membutuhkan penanganan cepat dan terintegrasi, tidak hanya terbatas pada pembangunan jembatan, namun juga pada antisipasi dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara saat ini tengah fokus pada perencanaan pembangunan ulang Jembatan Noyo. Tahapan selanjutnya meliputi studi kelayakan, pengadaan material, dan proses tender proyek. Gubernur Nasution berkomitmen untuk mempercepat proses pembangunan tersebut, dengan tetap mengedepankan kualitas konstruksi dan memperhatikan aspek keselamatan.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Sumut juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Nias Barat dan instansi terkait untuk memastikan ketersediaan jalur alternatif sementara guna mengurangi dampak terputusnya akses selama masa pembangunan.
Pemerintah daerah juga akan melakukan evaluasi terhadap sistem peringatan dini bencana banjir untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Langkah ini dinilai penting untuk mengurangi risiko kerusakan infrastruktur akibat bencana alam dan untuk melindungi keselamatan warga.
Pembangunan kembali Jembatan Noyo menjadi prioritas utama, mengingat perannya yang krusial dalam menghubungkan tiga wilayah di Kepulauan Nias. Rekonstruksi jembatan yang direncanakan secara menyeluruh diharapkan dapat mengembalikan konektivitas dan menggerakkan kembali roda perekonomian masyarakat setempat.
Langkah-langkah yang akan diambil pemerintah meliputi:
- Peninjauan lokasi secara berkala untuk memantau perkembangan konstruksi.
- Koordinasi dengan pihak terkait dalam pelaksanaan proyek pembangunan.
- Pengawasan ketat terhadap kualitas bahan material dan proses pembangunan.
- Perencanaan jalur alternatif untuk transportasi sementara.
- Evaluasi sistem peringatan dini banjir.
- Sosialisasi kepada masyarakat mengenai perkembangan pembangunan jembatan.
Kejadian ini menjadi pembelajaran berharga untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan pentingnya membangun infrastruktur yang tahan terhadap bencana.