Siti Aminah, Balita di Lumajang Berjuang Melawan Sakit Jantung Bawaan dan Kondisi Medis Kompleks
Di sebuah gang sempit di Desa Condro, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terdengar suara tangis pilu seorang balita. Tangisan itu berasal dari Siti Aminah, seorang anak perempuan berusia tiga tahun yang menderita penyakit jantung bawaan dan sejumlah masalah kesehatan lainnya.
Siti Aminah adalah buah hati keempat dari pasangan Joko Syamsul (39) dan Linatur Rohmah (36). Dalam dekapan ibunya, tangis Siti Aminah seolah menjadi ungkapan rasa sakit yang tak terucapkan. Di usianya yang masih sangat muda, ia belum mampu berbicara. Tubuhnya pun kecil dan rapuh, dengan berat badan hanya 5,7 kilogram. Tangan mungilnya tampak membiru dan selalu tergenggam erat, seolah menahan rasa sakit yang mendera.
Linatur Rohmah mengungkapkan bahwa ia harus selalu menyediakan tabung oksigen di rumahnya. Pasalnya, Siti Aminah seringkali mengalami sesak napas hebat saat menangis, sehingga membutuhkan bantuan oksigen. Lebih jauh lagi, Siti Aminah dilahirkan tanpa anus. Tindakan operasi telah dilakukan untuk membuatkan anus di perutnya. Selain itu, kondisi kaki Siti Aminah juga tidak tumbuh sempurna. Kaki kanannya tidak memiliki lutut dan tampak lunglai seolah tanpa tulang.
"Mulai dari lahir, dulu waktu hamil tidak ada tanda anak saya seperti ini, hanya saja dulu waktu USG katanya posisinya nyungsang," ujar Linatur Rohmah dengan nada sedih.
Saat ini, Siti Aminah harus menjalani pemeriksaan rutin bulanan di RSUD Pasirian. Namun, kondisi Aminah yang memprihatinkan belum bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut dari dokter karena ia tergolong stunting. Pihak medis menyarankan agar gizi Aminah diperbaiki dan berat badannya dinaikkan agar ia memenuhi syarat untuk penanganan lebih lanjut terkait penyakit yang dideritanya. Daging menjadi menu wajib setiap hari untuk mencukupi kebutuhan gizinya. Namun, kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan menjadi kendala utama.
Joko Syamsul, ayah Siti Aminah, bekerja sebagai pencari madu hutan dengan penghasilan yang tidak menentu. Sementara itu, Linatur Rohmah hanya seorang ibu rumah tangga. Pasangan ini juga harus membiayai ketiga anak mereka yang lain yang masih bersekolah. "Bapaknya cari madu, penghasilannya tidak tentu, kadang sehari dapat 1 liter, habis itu seminggu tidak dapat," tutur Lina dengan mata berkaca-kaca.
Saat ini, harapan terbesar Lina adalah kesembuhan putrinya agar bisa bermain dan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Segala upaya dilakukan di tengah keterbatasan agar Siti Aminah bisa merasakan kebahagiaan seperti anak-anak lainnya. "Dia kalau diajak bicara itu ngerti, tapi tidak bisa bicara, pengen supaya cepat sembuh biar kayak teman-temannya main, sekolah," harap Lina.
Kondisi Siti Aminah yang memprihatinkan ini membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak. Dukungan moril dan materiil sangat dibutuhkan agar Siti Aminah bisa mendapatkan penanganan medis yang optimal dan tumbuh menjadi anak yang sehat dan bahagia.
- Penyakit Jantung Bawaan
- Stunting
- Operasi Anus
- Keterbatasan Ekonomi
- Harapan Kesembuhan