Atlet Binaraga Konsumsi Ayam Bangkai: Ancaman Kesehatan Mengintai
Praktik konsumsi daging ayam bangkai (tiren) oleh atlet binaraga di Kabupaten Malang baru-baru ini mencuat dan memicu kekhawatiran di kalangan medis. Tindakan ini, yang dilakukan sebagai upaya memenuhi kebutuhan nutrisi menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025, dianggap berisiko tinggi terhadap kesehatan.
Keterbatasan anggaran menjadi alasan utama di balik konsumsi ayam tiren ini. Meskipun ekonomis, para ahli gizi dan dokter penyakit dalam sepakat bahwa daging ayam yang diperoleh dari ayam yang mati sebelum disembelih mengandung potensi bahaya yang signifikan.
Risiko Kesehatan Akibat Konsumsi Ayam Tiren
- Penurunan Kualitas Protein: Ayam tiren mengalami penurunan kualitas protein secara drastis dibandingkan dengan ayam segar. Proses pembusukan yang terjadi setelah kematian dapat merusak struktur protein dan mengurangi nilai gizinya.
- Kontaminasi Bakteri dan Mikroorganisme: Daging ayam tiren sangat rentan terhadap kontaminasi bakteri seperti Salmonella, virus seperti avian influenza, dan parasit. Kontaminasi ini dapat menyebabkan berbagai penyakit pencernaan dan infeksi.
- Paparan Zat Kimia Berbahaya: Penggunaan formalin sebagai pengawet pada ayam tiren juga menjadi perhatian serius. Formalin adalah zat kimia berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan organ dan gangguan kesehatan lainnya.
- Gangguan Fungsi Ginjal dan Hati: Konsumsi ayam tiren dalam jangka panjang dapat menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh dan mengganggu fungsi ginjal dan hati. Organ-organ ini berperan penting dalam detoksifikasi tubuh, dan kerusakannya dapat berdampak fatal.
Dokter Ahmad Akbar, Sp.PD, menekankan bahwa efek samping awal dari konsumsi ayam tiren dapat berupa gejala keracunan seperti mual, muntah, nyeri perut, dan demam. Lebih lanjut, konsumsi ayam tiren yang terkontaminasi dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal dan hati.
Dr. Nurul Ratna Mutu Manikam M.Gizi, Sp.GK, menambahkan bahwa bahaya konsumsi ayam tiren tidak hanya terbatas pada risiko infeksi akut. Dalam jangka panjang, racun yang terkandung dalam ayam tiren dapat menumpuk dalam tubuh dan mengganggu fungsi organ vital. Oleh karena itu, konsumsi ayam tiren sangat tidak dianjurkan, terutama bagi atlet yang membutuhkan asupan gizi optimal untuk performa mereka.
Kasus ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap pemenuhan gizi yang layak bagi para atlet. Keterbatasan anggaran seharusnya tidak menjadi pembenaran untuk mengorbankan kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang berpotensi membahayakan.