Skuad Garuda Terancam Pincang: Dua Pilar Absen di Laga Krusial Kualifikasi Piala Dunia
Tim Nasional Indonesia menghadapi tantangan berat menjelang laga penting Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan China dan Jepang. Dua pemain kunci, Kevin Diks dan Dean James, dipastikan absen akibat cedera serius yang mereka alami di klub masing-masing. Absennya kedua pemain ini tentu menjadi pukulan telak bagi skuad Garuda yang tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan ketat di babak kualifikasi.
Kabar buruk ini pertama kali mencuat setelah FC Copenhagen, klub yang menaungi Kevin Diks, mengumumkan bahwa sang pemain bek kanan akan absen panjang hingga akhir Mei 2025 akibat cedera yang ia derita. Sementara itu, Dean James, yang bermain untuk Go Ahead Eagles di Belanda, juga mengalami nasib serupa. Klubnya mengonfirmasi bahwa bek kiri tersebut akan menepi untuk waktu yang lama karena cedera parah. Kedua pemain ini diproyeksikan menjadi andalan di lini belakang Timnas Indonesia, sehingga ketidakhadiran mereka menimbulkan kekhawatiran akan stabilitas dan kekuatan pertahanan tim.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan tanggapannya terkait situasi ini. Ia mengakui bahwa cedera adalah risiko yang tak terhindarkan dalam dunia sepak bola profesional. Meskipun tidak memiliki informasi detail mengenai kondisi cedera Diks dan James, Erick Thohir menekankan pentingnya memiliki kedalaman skuad yang mumpuni untuk mengantisipasi kejadian seperti ini. Ia mencontohkan keberadaan Sandy Walsh yang siap menggantikan posisi Kevin Diks di bek sayap kanan. Untuk posisi yang ditinggalkan Dean James di bek sayap kiri, Calvin Verdonk diharapkan dapat mengisi kekosongan tersebut.
"Saya dulu bilang kenapa Timnas Indonesia itu harus punya 22 atau bahkan 33 pemain berkualitas," ujar Erick Thohir, menekankan pentingnya memiliki banyak opsi pemain berkualitas. "Ya karena memang pemain berkualitasnya harus tebal sebab risiko cedera itu bisa terjadi," tambahnya. Pernyataan ini menggarisbawahi visi Erick Thohir untuk membangun Timnas Indonesia yang solid dan kompetitif, dengan memiliki pemain pelapis yang siap menggantikan pemain inti kapan saja.
Selain itu, Erick Thohir juga menyoroti padatnya jadwal kompetisi yang akan dihadapi Timnas Indonesia di masa mendatang, termasuk Piala AFF U23 2025 yang akan digelar di Indonesia pada bulan Juli. Banyak pemain dalam timnas senior yang masih berusia di bawah 23 tahun, sehingga berpotensi mempersempit pilihan pemain yang tersedia. Situasi ini semakin mempertegas urgensi untuk memiliki skuad yang dalam dan fleksibel, mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan dan perubahan.
Sebagai langkah antisipasi, Timnas Indonesia dijadwalkan akan memulai pemusatan latihan di Bali pada tanggal 26 Mei 2025, menjelang pertandingan melawan China pada 5 Juni 2025 dan Jepang pada 10 Juni 2025. Pemusatan latihan ini diharapkan dapat mematangkan persiapan tim, memantapkan strategi permainan, dan membangun kekompakan antar pemain. Dengan semangat juang yang tinggi dan dukungan penuh dari para suporter, Timnas Indonesia bertekad untuk meraih hasil maksimal di dua laga krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026 meskipun dengan kondisi skuad yang kurang ideal.
Absennya Kevin Diks dan Dean James menjadi pengingat bahwa sepak bola adalah olahraga yang penuh dengan dinamika dan ketidakpastian. Cedera pemain adalah bagian dari risiko yang harus dihadapi oleh setiap tim. Namun, dengan persiapan yang matang, strategi yang tepat, dan mentalitas yang kuat, Timnas Indonesia diyakini mampu mengatasi tantangan ini dan meraih hasil positif di Kualifikasi Piala Dunia 2026.