Bengkulu Luncurkan Program Jagung Unggul 'Bhayangkara Merah Putih' untuk Ketahanan Pangan Nasional
Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu mengambil langkah signifikan dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dengan meluncurkan program pembenihan jagung unggul bertajuk "Jagung Bhayangkara Merah Putih". Inisiatif inovatif ini diresmikan di Desa Kelobak, Kabupaten Kepahiang, menandai tonggak penting sebagai program pembenihan jagung pertama dengan nama tersebut di Indonesia. Kolaborasi strategis antara Polda Bengkulu dan Pemprov Bengkulu ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan mewujudkan swasembada pangan.
Peresmian program ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting daerah, termasuk Kapolda Bengkulu Irjen Pol Mardiyono dan Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, bersama dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tingkat provinsi dan kabupaten. Kehadiran para pemimpin daerah ini mencerminkan dukungan penuh terhadap program ini dan komitmen untuk menjadikan Bengkulu sebagai salah satu daerah yang berkontribusi besar dalam ketahanan pangan nasional.
Gubernur Helmi Hasan menyampaikan optimisme bahwa bibit jagung "Bhayangkara Merah Putih" akan didistribusikan secara luas kepada petani di seluruh Bengkulu dan bahkan di luar provinsi. Keunggulan bibit ini terletak pada potensi hasil panen yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bibit jagung biasa. Menurut Helmi, dengan bibit unggul ini, petani dapat menghasilkan hingga 10 ton jagung per hektar, sementara bibit biasa umumnya hanya menghasilkan sekitar 5 ton per hektar. Dengan peningkatan hasil panen yang signifikan ini, diharapkan pendapatan petani dapat meningkat secara substansial dan kesejahteraan mereka pun turut meningkat.
Pemerintah Provinsi Bengkulu menyatakan komitmen penuh untuk mendukung program pembibitan "Jagung Bhayangkara Merah Putih" sebagai bagian dari upaya mewujudkan swasembada pangan. Gubernur Helmi Hasan memiliki visi ambisius untuk setiap desa di Bengkulu dapat menanam minimal satu hektar jagung. Ia juga menekankan bahwa Bengkulu tidak hanya dikenal karena menyumbangkan Sang Saka Merah Putih, tetapi juga akan menjadi daerah penghasil bibit jagung unggul untuk seluruh Indonesia. Dukungan dari pemerintah pusat terhadap proses hilirisasi hasil pertanian juga menjadi poin penting, memastikan bahwa hasil panen jagung tidak hanya berhenti di ladang, tetapi juga dapat diolah menjadi produk bernilai tambah di tingkat industri.
Sinergi antarlembaga menjadi kunci keberhasilan program ini. Gubernur Helmi Hasan menekankan bahwa jika semua pihak bekerja sama secara harmonis, Bengkulu memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan unggulan nasional. Sementara itu, Kapolda Bengkulu Irjen Pol Mardiyono menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari kontribusi Polda Bengkulu dalam mendukung swasembada pangan nasional, sekaligus mengimplementasikan Asta Cita Presiden Republik Indonesia. Hingga saat ini, Polda Bengkulu telah melakukan penanaman jagung seluas 32,3 hektar, dengan potensi panen mencapai lebih dari 93 ton. Kapolda juga menyatakan kebanggaannya bahwa Bengkulu menjadi lokasi pertama di Indonesia untuk program pembenihan jagung inovatif ini.
Keunggulan Jagung Bhayangkara Merah Putih
- Potensi hasil panen mencapai 10 ton per hektar, lebih tinggi dari bibit jagung biasa.
- Dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
- Mendukung program swasembada pangan nasional.
- Menjadi kontribusi Bengkulu bagi ketahanan pangan Indonesia.
- Sinergi antarlembaga menjadi kunci keberhasilan program.
Program "Jagung Bhayangkara Merah Putih" ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan mewujudkan ketahanan pangan nasional. Dengan inovasi, kolaborasi, dan komitmen yang kuat, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.