Transfer Cerdas Inter Milan: Sommer Bersinar, Onana Merana

Inter Milan kembali membuktikan kejeliannya dalam bursa transfer. Keputusan melepas Andre Onana ke Manchester United dan mendatangkan Yann Sommer sebagai pengganti, kini menuai pujian. Performa gemilang Sommer di bawah mistar gawang Nerazzurri berbanding terbalik dengan nasib Onana yang justru terpuruk di Old Trafford.

Sorotan tajam tertuju pada Yann Sommer usai penampilannya yang memukau saat Inter Milan berhadapan dengan Barcelona di leg kedua semifinal Liga Champions, yang berlangsung pada Rabu (7/5/2025) dini hari WIB. Kiper asal Swiss ini menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus para pemain depan Blaugrana, memastikan keunggulan tipis 4-3 untuk Inter. UEFA bahkan menganugerahinya gelar pemain terbaik dalam laga tersebut, sebuah bukti nyata kontribusinya yang tak ternilai.

Statistik mencatat, Sommer melakukan 7 penyelamatan krusial, 5 di antaranya dilakukan di area kotak penalti. Ia juga tercatat dua kali melakukan penyelamatan bola di udara. Ketangguhannya ini menjadi kunci keberhasilan Inter melaju ke final Liga Champions, sebuah pencapaian yang membuktikan bahwa investasi kecil yang dikeluarkan klub untuknya sangat sepadan.

Sejak babak klasemen, Sommer baru kebobolan 11 kali dalam 13 pertandingan, dan berhasil mencatatkan 7 kali clean sheet. Performa konsisten ini membuatnya menjadi idola baru di kalangan penggemar Inter. Banyak yang menilai bahwa perekrutannya adalah salah satu bisnis terbaik yang pernah dilakukan Inter dalam beberapa tahun terakhir.

Inter Milan hanya mengeluarkan dana sebesar 6,8 juta euro untuk memboyong Sommer dari Bayern Munich pada tahun 2023. Dana tersebut berasal dari hasil penjualan Andre Onana ke Manchester United, yang menghasilkan pemasukan sebesar 55 juta euro, termasuk bonus. Sebuah keuntungan besar yang dimanfaatkan dengan cerdas oleh manajemen Inter.

Sementara Sommer menikmati kesuksesan di Italia dengan meraih trofi Liga Italia 2024 dan Piala Super Italia 2023, Onana justru menghadapi masa-masa sulit di Manchester United. Penampilannya yang kerap melakukan blunder membuatnya menjadi sasaran kritik pedas. Bahkan, mantan gelandang Manchester United, Nemanja Matic, menyebutnya sebagai salah satu penjaga gawang terburuk dalam sejarah klub.

Perbandingan kontras antara performa Sommer dan Onana ini semakin menegaskan bahwa Inter Milan telah melakukan keputusan yang tepat. Sommer, dengan pengalamannya dan ketenangannya di bawah mistar, memberikan stabilitas dan kepercayaan diri bagi lini belakang Inter. Sementara Onana, dengan gaya bermainnya yang berisiko tinggi, justru menjadi sumber masalah bagi Manchester United.

Kesuksesan Inter merekrut Sommer dengan harga yang relatif murah dan performanya yang terus meningkat, menjadi bukti nyata bahwa kejelian dalam scouting dan pengambilan keputusan transfer sangat penting dalam sepak bola modern. Inter Milan telah membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dengan klub-klub besar Eropa lainnya, tidak hanya di lapangan tetapi juga di bursa transfer.