Garuda Indonesia Catat Kinerja Positif di Kuartal I 2025, Pendapatan Charter Melonjak Tajam
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan performa komersial yang menggembirakan sepanjang kuartal pertama tahun 2025. Pendorong utama pertumbuhan ini adalah lonjakan pendapatan dari segmen penerbangan charter, yang mengalami peningkatan signifikan sebesar 92,88% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan pendapatan charter ini didorong oleh peningkatan trafik yang signifikan, khususnya pada pasar umrah. Hal ini mengindikasikan keberhasilan strategi perusahaan dalam mengoptimalkan layanan penerbangan umrah, sejalan dengan pemulihan industri penerbangan global secara umum.
Pendapatan dari pangsa pasar charter Garuda Indonesia pada kuartal I 2025 mencapai 37.958.218 dollar AS, dihasilkan dari 69 penerbangan charter, yang sebagian besar melayani penumpang umrah.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia, Wamildan, menjelaskan bahwa pertumbuhan kinerja charter ini menjadi landasan penting dalam strategi diversifikasi pendapatan perusahaan. Peningkatan permintaan, terutama dari segmen umrah dan perjalanan grup, memperkuat posisi Garuda sebagai penyedia layanan penerbangan yang adaptif terhadap dinamika pasar.
Selain charter, pertumbuhan pendapatan juga didukung oleh peningkatan volume penumpang dan kargo.
Di sektor kargo, volume angkutan meningkat 5% menjadi 58.145 ton, dengan kontribusi 34.715 ton dari Garuda Indonesia dan 23.430 ton dari Citilink. Wamildan menyatakan bahwa kinerja ini mencerminkan akselerasi pemulihan bertahap pada bisnis kargo, yang sebelumnya mengalami perlambatan akibat pandemi.
Perusahaan juga mencatatkan rata-rata ketepatan waktu penerbangan (On-Time Performance/OTP) sebesar 88,19% selama kuartal pertama, menempatkan Garuda Indonesia sebagai salah satu maskapai dengan kinerja ketepatan waktu terbaik di kawasan regional.
Dari sisi keuangan, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar 162,27 juta dollar AS, meningkat 87,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan peningkatan efisiensi operasional dan penguatan likuiditas perusahaan.
Berkat kinerja positif ini, perusahaan berhasil menekan kerugian bersih sebesar 12,54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dari 86,82 juta dollar AS di kuartal I 2024 menjadi 75,93 juta dollar AS di kuartal I 2025. Namun, nilai rugi bersih ini masih dipengaruhi oleh beban keuangan sebesar 124,57 juta dollar AS, yang merupakan bagian dari komitmen restrukturisasi pembiayaan dan strategi turnaround jangka panjang.
Wamildan menambahkan bahwa perusahaan menyikapi tren pertumbuhan ini dengan optimisme. Kinerja charter yang meningkat menjadi katalis penting dalam memperkuat pondasi bisnis. Garuda Indonesia juga tengah mempercepat program optimalisasi kapasitas melalui penambahan armada, dengan target mencapai 100 pesawat pada akhir 2025.
Garuda Indonesia terus menjalankan program transformasi berkelanjutan yang mencakup refocusing anggaran, optimalisasi armada, dan peningkatan level of service. Pembaruan juga dilakukan di sisi organisasi, termasuk pelatihan awak pesawat berbasis kinerja, sistem tunjangan yang lebih kompetitif, serta tata kelola dan strategi human capital yang selaras dengan praktik industri.
"Dengan tren arus kas yang positif dan dukungan kesiapan sinking fund yang proporsional, kami tetap berkomitmen untuk menjaga ketahanan finansial dan pemenuhan kewajiban usaha, baik jangka pendek maupun jangka panjang," pungkas Wamildan.