Polytron Perkenalkan G3 dan G3+ dengan Opsi Kepemilikan Baterai yang Fleksibel
Polytron memasuki pasar kendaraan listrik Indonesia dengan meluncurkan dua model terbaru, G3 dan G3+. Inovasi utama yang ditawarkan adalah skema kepemilikan baterai yang fleksibel, memberikan konsumen pilihan antara sewa baterai dengan garansi seumur hidup atau pembelian langsung dengan garansi terbatas.
Opsi sewa baterai menjadi daya tarik utama, di mana Polytron menjamin penggantian baterai secara gratis selama masa pakai kendaraan. Sementara itu, pembeli yang memilih untuk memiliki baterai secara penuh akan mendapatkan garansi selama delapan tahun atau hingga mencapai jarak tempuh 180.000 kilometer, tergantung mana yang tercapai lebih dulu. Harga baterai yang harus dikeluarkan apabila membeli putus adalah 120 juta rupiah.
Menurut Chief Executive Officer Polytron, Hariono, biaya penggantian baterai setelah masa garansi menjadi tanggung jawab pemilik kendaraan. Ia juga menjelaskan bahwa selisih harga antara skema sewa dan beli putus mencerminkan nilai baterai itu sendiri. Saat ini harga G3+ dengan sewa baterai adalah 339 juta rupiah, sedangkan harga beli putus adalah 459 juta rupiah. Ini artinya pembeli harus mengeluarkan 120 juta rupiah untuk memiliki baterai G3 atau G3+.
Baterai untuk mobil listrik Polytron dirakit secara lokal di Indonesia oleh Gotion, sebagai upaya untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Polytron mengklaim bahwa TKDN untuk G3 dan G3+ telah mencapai 40 persen. Dengan adanya pilihan sewa baterai, Polytron berharap konsumen dapat menghemat pengeluaran awal dan mengalokasikan dana tersebut untuk investasi lain.
Opsi sewa baterai memungkinkan pelanggan untuk membayar biaya bulanan mulai dari Rp 1,2 juta untuk jarak tempuh 1.500 km, sehingga memberikan alternatif yang menarik bagi mereka yang ingin mengurangi biaya kepemilikan kendaraan listrik di awal.