Terjang Aliran Lahar Dingin Semeru, Siswa SD di Lumajang Berjuang Demi Ujian Akhir

Di tengah ancaman lahar dingin Gunung Semeru, semangat menimba ilmu tetap membara di dada para siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Jugosari, Lumajang. Mereka dengan berani menyeberangi aliran Sungai Regoyo yang dipenuhi material vulkanik demi mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS). Pemandangan ini menjadi potret perjuangan pendidikan di daerah rawan bencana.

Jembatan Limpas, yang menjadi satu-satunya akses penghubung antara Dusun Sumberlangsep dan Dusun Sumberkajar, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, tampak lengang dari aktivitas lalu lalang warga. Namun, di antara kesunyian itu, terlihat beberapa siswa kelas 6 dengan seragam rapi berjalan menuju sekolah. Mereka adalah para pejuang pendidikan yang tak gentar menghadapi tantangan alam.

Lahar hujan yang terjadi pada malam sebelumnya telah menutup jembatan dengan material pasir dan batu, membuat para orang tua khawatir akan keselamatan anak-anak mereka. Tak seperti biasanya, mereka mengantar bahkan menggendong buah hati mereka menyeberangi sungai yang arusnya masih cukup deras. Farid, salah seorang siswa, mengungkapkan tekadnya untuk tetap mengikuti ujian dan berharap bisa lulus dengan hasil yang memuaskan.

Naning, seorang guru SDN 3 Jugosari, menjelaskan bahwa ada 15 siswa kelas 6 yang mengikuti UAS, delapan di antaranya berasal dari Dusun Sumberlangsep. Ia berharap, kondisi medan yang sulit ini tidak mematahkan semangat belajar para siswanya. Naning juga mendoakan agar seluruh siswanya bisa lulus dengan baik, meskipun harus berjuang melewati rintangan alam yang berat.

Perjuangan para siswa SDN 3 Jugosari ini menjadi bukti nyata bahwa semangat menimba ilmu tak akan pernah padam, meski di tengah keterbatasan dan ancaman bencana. Mereka adalah generasi penerus bangsa yang tangguh, yang siap menghadapi segala rintangan demi meraih cita-cita.