Terungkap: Pertemuan Jonathan Frizzy dengan Perantara Vape Etomidate di Thailand Terjadi Dua Kali

Aparat kepolisian mengungkap detail baru terkait keterlibatan aktor Jonathan Frizzy dalam kasus penyelundupan vape berisi obat keras etomidate. Diketahui, Jonathan Frizzy alias Ijonk, sempat melakukan pertemuan dengan EDS, seorang perantara yang menghubungkannya dengan bandar vape ilegal di Thailand.

Kasat Resnarkoba Polresta Bandara Soetta, AKP Michael Tandayu, menjelaskan bahwa pertemuan antara Jonathan Frizzy dan EDS terjadi sebanyak dua kali. Pertemuan ini difasilitasi oleh seorang teman Ijonk saat sang aktor berada di Thailand.

"EDS dikenalkan oleh teman Ijonk saat dia berada di Thailand. Awalnya, kunjungan Ijonk ke Thailand hanya bersifat rekreasi," ujar AKP Michael Tandayu.

Pertemuan kedua antara Jonathan Frizzy dan EDS terjadi pada bulan Februari 2025, bertepatan dengan momen saat pihak Bea Cukai Bandara Soetta pertama kali mencurigai adanya paket vape berisi obat keras. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas upaya pengiriman vape yang gagal lolos dari pemeriksaan Bea Cukai.

"Saat vape tersebut ditangkap oleh Bea Cukai pada bulan Februari, Ijonk kembali terbang ke Thailand untuk bertemu dengan EDS dan membahas masalah ini," lanjut Michael.

Sebelumnya, polisi telah menetapkan Jonathan Frizzy sebagai tersangka dalam kasus ini. Berdasarkan penyelidikan, Ijonk berperan aktif dalam upaya penyelundupan vape ilegal tersebut.

"Tersangka JF menghubungi EDS untuk memesan cartridge pod berisi likuid yang mengandung etomidate," ungkap Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Ronald FC Sipayung, dalam konferensi pers.

Selain memesan, Jonathan Frizzy juga bertanggung jawab dalam menyiapkan kurir untuk menjemput vape ilegal tersebut. Vape tersebut dibawa langsung dari Malaysia oleh tersangka BTR.

"JF berperan sebagai pihak yang mempersiapkan, memonitor, dan memfasilitasi penjemputan cartridge pod berisi likuid yang mengandung etomidate," jelas Kombes Ronald.

Dalam kasus ini, tersangka BTR membawa 100 buah vape etomidate. Sebagian dari vape tersebut diketahui milik Jonathan Frizzy.

"JF adalah pemilik 40 cartridge pod berisi likuid yang mengandung etomidate dari total 100 cartridge pod yang dibawa oleh tersangka BTS dari Malaysia," imbuhnya.

Pengaturan Pengiriman Melalui Grup WhatsApp

Jonathan Frizzy juga diduga kuat sebagai otak di balik pengaturan pengiriman vape ilegal tersebut. Ia bahkan membuat sebuah grup WhatsApp bernama 'Berangkat' yang digunakan untuk mengkoordinasikan dan mengontrol pengiriman obat keras tersebut.

"JF adalah orang yang membuat grup WhatsApp 'Berangkat'," tegas Kombes Ronald.

Grup tersebut beranggotakan Jonathan Frizzy, tersangka ER, BTR, dan EDS. Grup ini dibuat khusus untuk membahas pengiriman zat etomidate dari Malaysia.

"Di dalam grup ini, mereka membahas proses pengiriman dan mengatur strategi agar zat tersebut dapat dibawa ke Jakarta. Mereka juga menyiapkan tiket keberangkatan dari Jakarta ke Malaysia," ungkapnya.

Dalam grup tersebut, Jonathan Frizzy juga memberikan informasi terkait akomodasi penginapan dan hotel.

"JF juga memberikan informasi mengenai tempat penginapan dan hotel di Kuala Lumpur, serta proses pengiriman barang ke Jakarta," jelasnya.

Selain itu, Jonathan Frizzy juga berperan sebagai pengawas dan pengendali masuknya zat etomidate, yang tergolong sebagai obat keras.

"JF melakukan pengawasan dan pengendalian, karena pada saat awal masuknya barang, sempat dilakukan pemeriksaan oleh Bea Cukai. Terdapat komunikasi dalam grup yang membahas bagaimana mengurus agar barang tersebut dapat dikeluarkan," pungkasnya.