Gubernur Bobby Nasution Absen Pisah Sambut Wali Kota Medan; OPD Disorot

Gubernur Bobby Nasution Absen Pisah Sambut Wali Kota Medan; OPD Disorot

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, secara mengejutkan absen dari acara pisah sambut Wali Kota Medan, meskipun telah tiba di Balai Kota Medan. Ketidakhadirannya ini menimbulkan pertanyaan dan penjelasan yang disampaikan Gubernur justru mengarah pada kegagalan koordinasi di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Wali Kota Medan, Rico Waas. Pernyataan ini disampaikan Bobby Nasution saat memberikan sambutan dalam acara buka bersama di Regale Convention Centre Medan, Sabtu (8/3/2025).

Dalam sambutannya, Bobby Nasution membantah adanya ketegangan hubungan dengan Wali Kota Medan, Rico Waas. Ia menegaskan bahwa hubungan keduanya baik-baik saja. "Ada yang bilang kemarin Pak Rico tidak aman, kita aman ya. Tidak ada apa-apa," ujar Bobby, menanggapi isu yang beredar terkait ketidakhadirannya di acara tersebut. Namun, penjelasan tersebut kemudian bergeser ketika ia menjelaskan kronologi kejadian. Bobby menjelaskan kedatangannya bersama istri, Kahiyang Ayu, ke Balai Kota Medan sekitar pukul 14.20 WIB, terlambat 20 menit dari jadwal acara yang dimulai pukul 14.00 WIB. Keterlambatan tersebut diakuinya disebabkan oleh beberapa agenda sebelumnya, termasuk acara pelantikan Dekranasda dan kegiatan di Pemprovsu. Akan tetapi, ia menekankan bahwa keterlambatan tersebut bukan menjadi penyebab utama ketidakhadirannya di acara pisah sambut.

Penjelasan yang lebih mengejutkan muncul ketika Bobby Nasution secara tegas menyatakan bahwa bukan Wali Kota Rico Waas yang bertanggung jawab atas ketidakhadirannya, melainkan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Medan. "Yang salah bukan Wali Kota-nya, tetapi yang salah OPD-nya Pak Rico. Kita bersama-sama bagus dan saat itu kita sama-sama punya kegiatannya, Wali Kota sudah menyiapkan acaranya," tegasnya. Pernyataan ini mengindikasikan adanya kegagalan koordinasi dan komunikasi internal di lingkungan Pemkot Medan yang menyebabkan Gubernur Sumatera Utara, yang juga merupakan bagian dari pemerintahan di Sumatera Utara, tidak dapat hadir di acara yang seharusnya dihadiri.

Ketidakhadiran Gubernur Bobby Nasution pada acara tersebut menimbulkan spekulasi dan pertanyaan mengenai efektivitas koordinasi antar-lembaga pemerintahan di Sumatera Utara. Pernyataan Gubernur yang menyalahkan OPD Pemkot Medan menjadi fokus utama perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai detail kegagalan koordinasi tersebut. Publik menantikan klarifikasi lebih lanjut mengenai permasalahan ini, termasuk langkah-langkah yang akan diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

*Poin-poin penting terkait ketidakhadiran Gubernur Bobby Nasution: * Kedatangan ke Balai Kota Medan pukul 14.20 WIB (terlambat 20 menit). * Alasan keterlambatan: Pelantikan Dekranasda dan kegiatan di Pemprovsu. * Penekanan bahwa hubungan dengan Wali Kota Rico Waas baik-baik saja. * Pernyataan tegas bahwa kesalahan terletak pada OPD Pemkot Medan, bukan Wali Kota. * Ketidakhadiran Gubernur menimbulkan pertanyaan mengenai koordinasi antar-lembaga pemerintahan.

Kejadian ini menyoroti pentingnya koordinasi yang efektif antar OPD dalam sebuah pemerintahan. Kegagalan koordinasi dapat berdampak luas, termasuk merugikan citra pemerintahan dan menimbulkan ketidakpercayaan publik.