Thunderbolts*: Bukan Penerus Ideal Avengers, Lebih Menarik dari yang Diduga

Marvel Cinematic Universe (MCU) kembali menjadi sorotan dengan film terbarunya, Thunderbolts, yang sebelumnya dikenal dengan judul The New Avengers*. Film ini hadir di tengah ekspektasi tinggi dan keraguan dari sebagian penggemar, terutama setelah pengumuman proyek ini pada tahun 2022.

Thunderbolts menawarkan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan film-film superhero Marvel sebelumnya. Alih-alih menampilkan tim pahlawan super yang idealis dan bermoral tinggi seperti Avengers, Thunderbolts justru menghadirkan sekelompok anti-hero dengan latar belakang dan motivasi yang kompleks. Tim ini terdiri dari karakter-karakter seperti Yelena Belova (Florence Pugh), seorang mantan teroris yang kini berjuang untuk kebaikan; Bucky Barnes (Sebastian Stan), seorang anggota kongres dengan masa lalu kelam sebagai Winter Soldier; Red Guardian (David Harbour), Captain America versi Rusia yang penuh kontroversi; Ghost (Hannah John-Kamen), korban eksperimen laboratorium yang menjadi agen SHIELD; dan Bob (Lewis Pullman), seorang mantan pecandu yang diberi serum eksperimental.

Karakter-karakter Thunderbolts memiliki cacat dan kekurangan masing-masing, membuat mereka terasa lebih manusiawi dan relatable. Mereka bukan pahlawan super sempurna yang selalu membuat keputusan yang tepat. Sebaliknya, mereka adalah individu-individu yang berjuang dengan masa lalu mereka, mencoba untuk menemukan tempat mereka di dunia, dan berbuat baik dengan cara yang mereka bisa.

Perbedaan pendekatan ini membuat Thunderbolts terasa lebih segar dan menarik dibandingkan dengan film-film superhero lainnya. Film ini tidak hanya menyajikan aksi dan efek visual yang memukau, tetapi juga mengeksplorasi tema-tema yang lebih dalam seperti penebusan dosa, penerimaan diri, dan pentingnya bekerja sama meskipun memiliki perbedaan.

Sutradara Jake Schreier juga memainkan peran penting dalam kesuksesan Thunderbolts. Dengan pengalaman menyutradarai serial televisi dan film independen, Schreier membawa sentuhan yang unik dan segar ke dalam film superhero ini. Dia berhasil menciptakan suasana yang lebih tenang dan mendalam, serta memberikan ruang bagi para aktor untuk mengembangkan karakter mereka.

Salah satu keputusan penting yang diambil oleh Schreier dan tim produksi adalah mengubah cerita Taskmaster (Olga Kurylenko). Perubahan ini memberikan dampak besar pada keseluruhan cerita dan membuat film ini terasa lebih kohesif dan memuaskan.

"Setelah aksi mogok, kami hendak syuting, tapi malah dibubarkan, dan itu memberi kami waktu buat mundur dari film. Ketika kembali ke ruangan, setelah aksi mogok berakhir, kami berpikir tentang cara memperbaikinya, rasanya film itu terasa agak hambar," kata Schreier seperti dilansir dari EW.

"Keputusan untuk melakukannya (muncul) saat kami syuting, kami telah melalui banyak versi berbeda dari itu, dan kami memikirkannya dengan sangat hati-hati."

Thunderbolts mungkin bukan penerus ideal Avengers, tetapi film ini menawarkan sesuatu yang berbeda dan menarik. Dengan karakter-karakter yang kompleks, cerita yang mendalam, dan penyutradaraan yang apik, Thunderbolts berpotensi menjadi salah satu film terbaik di MCU.