Bingung Aturan Bagasi, Calon Haji Embarkasi Solo Kedapatan Bawa Power Bank di Koper Bagasi

Embarkasi Solo, Jawa Tengah, diwarnai insiden kecil terkait ketidakpahaman sejumlah calon jemaah haji mengenai aturan barang bawaan. Petugas pemeriksa mendapati beberapa calon haji masih keliru menempatkan barang, terutama antara koper bagasi yang masuk dalam ruang kargo pesawat dan koper kabin yang boleh dibawa ke dalam pesawat.

Kesalahan penempatan ini memaksa petugas embarkasi untuk melakukan pemeriksaan lebih detail terhadap koper bagasi calon jemaah. Hasilnya, cukup banyak ditemukan power bank yang seharusnya dibawa di dalam koper kabin, justru tersimpan di koper bagasi. "Rata-rata power bank disimpan di koper bagasi," ujar salah seorang petugas Embarkasi Solo.

Petugas tersebut juga menambahkan bahwa penyimpanan power bank di koper bagasi berpotensi menimbulkan bahaya selama penerbangan. Aturan penerbangan memang melarang penyimpanan baterai lithium di bagasi karena risiko korsleting dan kebakaran. Informasi ini, menurutnya, telah disosialisasikan oleh petugas haji di daerah masing-masing sebelum keberangkatan ke embarkasi.

Selain power bank, petugas juga menemukan barang-barang yang dilarang dibawa dalam penerbangan, seperti:

  • Korek api
  • Alat potong kuku
  • Gunting
  • Cairan melebihi 100 ml.

Barang-barang tersebut disita petugas saat pemeriksaan melalui mesin X-ray di Gedung Muzdalifah, sebelum calon jemaah diberangkatkan ke Tanah Suci. Pemeriksaan ini merupakan prosedur standar untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan haji.

Embarkasi Solo tahun ini memberangkatkan 7.915 calon jemaah haji yang terbagi menjadi 22 kloter. Total calon jemaah haji yang masuk ke Embarkasi Solo mencapai 8.253 orang atau 23 kloter. Dari jumlah tersebut, terdapat delapan calon jemaah yang sakit dan satu orang meninggal dunia sebelum pemberangkatan.