Kisah Pilu Binaragawan Malang: Terpaksa Konsumsi Ayam Tiren Demi Raih Prestasi

Kisah memilukan tentang perjuangan atlet binaraga di Malang menjadi viral di media sosial. Dalam sebuah video yang beredar, terlihat para atlet tersebut mengonsumsi ayam tiren atau ayam yang sudah mati kemarin. Tindakan ini terpaksa mereka lakukan karena keterbatasan anggaran untuk persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur (Jatim) yang belum kunjung cair.

Para binaragawan ini dengan teliti memilah daging ayam tiren tersebut, berusaha memanfaatkan bagian yang masih layak konsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein harian mereka. Padahal, mengonsumsi makanan yang sudah tidak segar dan bahkan membusuk, jelas membawa risiko kesehatan yang serius.

Kebutuhan protein yang tinggi merupakan hal krusial bagi atlet, terutama mereka yang berfokus pada pembentukan dan pemeliharaan massa otot. Dokter spesialis olahraga, dr. Andhika Raspati, SpKO, menjelaskan bahwa idealnya, seorang atlet membutuhkan asupan protein sekitar 2 gram per kilogram berat badan setiap harinya. Bahkan, angka ini bisa lebih tinggi tergantung pada intensitas latihan dan tujuan atlet tersebut.

"Sebagai contoh, jika seorang atlet memiliki berat badan 80 kilogram, maka ia membutuhkan sekitar 160 gram protein setiap hari," ungkap dr. Andhika.

Memenuhi kebutuhan protein sebanyak itu melalui makanan sehari-hari bukanlah perkara mudah. Selain ayam, sumber protein yang baik juga bisa didapatkan dari telur, ikan, serta sumber nabati seperti tempe dan tahu. Tempe dan tahu, misalnya, menyumbang sekitar 7 gram protein per potong.

Namun, untuk mencukupi kebutuhan harian, jumlah konsumsi sumber-sumber protein alternatif ini tentu harus sangat besar. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para atlet yang memiliki keterbatasan anggaran.

  • Telur: Satu butir telur mengandung sekitar 7 gram protein.
  • Tahu & Tempe: Per potong tahu atau tempe mengandung sekitar 7 gram protein.
  • Ikan: Kandungan protein dalam ikan bervariasi, namun tetap menjadi sumber protein yang baik.

Dokter Andhika menambahkan, "(Ikan) juga bisa menjadi pilihan yang baik. Tinggal dihitung saja berapa gram protein yang terkandung di dalamnya. Yang terpenting adalah mengejar target 2 gram protein per kilogram berat badan."

Kisah para binaragawan di Malang ini menjadi sorotan dan memicu keprihatinan banyak pihak. Kondisi ini menyoroti pentingnya dukungan yang memadai bagi para atlet, terutama dalam hal pemenuhan nutrisi yang merupakan faktor penting dalam menunjang performa dan kesehatan mereka. Diharapkan, kejadian ini dapat menjadi perhatian bagi pemerintah dan pihak terkait untuk lebih memperhatikan kesejahteraan atlet dan memastikan ketersediaan anggaran yang memadai untuk persiapan menghadapi kompetisi.