Gubernur Jawa Barat Soroti Kepala Daerah yang Ragu Tertibkan Bangunan Ilegal di Bantaran Sungai

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini menyampaikan kritiknya terhadap beberapa kepala daerah di wilayahnya terkait penertiban bangunan liar. Dalam forum Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrembang) Provinsi Jawa Barat di Cirebon, Dedi mengungkapkan kekecewaannya atas kurangnya keberanian kepala daerah dalam menindak bangunan-bangunan ilegal yang berdiri di sepanjang aliran sungai.

Menurut Dedi, permasalahan bangunan liar ini telah lama menjadi perhatiannya. Ia bertekad untuk melakukan pembenahan lingkungan hidup secara komprehensif, dimulai dari kawasan pegunungan hingga hilir sungai. Dedi menyoroti bagaimana keberadaan bangunan-bangunan liar ini telah merusak pemandangan dan menghalangi akses ke sungai. Ia menegaskan bahwa kondisi ini tidak dapat dibiarkan terus berlanjut.

Dalam interaksinya dengan para kepala daerah, Dedi mengaku menemukan fakta bahwa sebagian besar dari mereka sebenarnya menyadari keberadaan bangunan-bangunan ilegal tersebut. Namun, mereka enggan mengambil tindakan tegas untuk menertibkannya. Dedi bahkan menirukan percakapannya dengan seorang wali kota yang secara terus terang mengaku tidak berani melakukan penertiban. Sikap para kepala daerah inilah yang membuat Dedi merasa geram. Ia mempertanyakan bagaimana mungkin seorang lurah dapat bertindak jika wali kotanya saja tidak berani mengambil keputusan.

Dedi menegaskan bahwa negara harus hadir dan bertindak tegas dalam menertibkan bangunan liar. Ia mengingatkan bahwa negara memiliki kewajiban untuk melindungi kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Dedi menyatakan bahwa penertiban bangunan liar akan menjadi salah satu fokus utama dalam program kerjanya sebagai gubernur.

Selain penertiban bangunan liar, Dedi juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan secara keseluruhan. Ia menyoroti keterkaitan antara kondisi hutan di pegunungan dengan keberlangsungan industri di wilayah dataran rendah. Dedi mengingatkan bahwa kerusakan hutan akan berdampak buruk pada ketersediaan air dan pada akhirnya akan mengancam keberlangsungan industri di berbagai daerah di Jawa Barat. Ia menyerukan upaya reboisasi hutan sebagai langkah penting untuk menjaga sumber mata air dan menjamin masa depan bangsa.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi juga menyampaikan visinya mengenai pembangunan Jawa Barat yang berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Dedi meyakini bahwa tidak akan ada industri yang maju jika lingkungan hidup tidak diperhatikan. Ia mengajak seluruh kepala daerah untuk bersama-sama mewujudkan Jawa Barat yang bersih, hijau, dan sejahtera.