Indonesia Ungkap Strategi Pengelolaan Laut Berkelanjutan di Forum Internasional

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan komitmennya dalam pengelolaan laut berkelanjutan melalui serangkaian program prioritas yang dipaparkan pada forum internasional Our Ocean Conference (OOC) dan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Busan, Korea Selatan. Acara yang berlangsung pada 28-30 April 2025 ini menjadi wadah bagi Indonesia untuk berbagi strategi dan inisiatif dalam menjaga kelestarian sumber daya laut.

Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut KKP, Kartika Listriana, menyampaikan bahwa penataan ruang laut yang berkelanjutan merupakan fondasi utama untuk mewujudkan ketahanan laut, pelestarian lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Integrasi tata ruang laut dianggap krusial untuk memastikan bahwa pemanfaatan sumber daya laut dilakukan secara bertanggung jawab, adil, dan berkelanjutan, dengan mempertimbangkan kepentingan seluruh pihak, termasuk masyarakat pesisir.

Komitmen Indonesia dalam forum ini mencakup beberapa poin penting:

  • Regulasi Rencana Zonasi: KKP berkomitmen untuk memperkuat penataan ruang laut melalui regulasi rencana zonasi, meliputi Rencana Zonasi Antar Daerah, Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional, dan Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional Tertentu.
  • Pengelolaan Karbon Biru: Indonesia berupaya memperkuat pengelolaan karbon biru melalui skema penghitungan cepat nilai karbon biru padang lamun di 20 kawasan konservasi laut. Selain itu, diinisiasi pula Blue Carbon Network and Database, serta formulasi kebijakan pengelolaan karbon biru hingga pedoman penghitungan nilainya.
  • Perluasan Kawasan Konservasi Laut: KKP menargetkan penetapan 200.000 hektare Kawasan Konservasi Laut baru.
  • Pengembangan Perikanan Berkelanjutan: Implementasi perikanan berkelanjutan diwujudkan melalui pilot project pembangunan Kampung Budi Daya Rumput Laut di Wakatobi, yang akan diikuti di Maluku, dan Rote Ndao.
  • Penguatan Sistem Monitoring Laut: Pembangunan ocean monitoring system dan 15 kawasan konservasi perairan (marine protected area) ditargetkan rampung hingga tahun 2027.
  • Peningkatan Efektivitas Pengelolaan: KKP berupaya menaikkan skor efektivitas pengelolaan kawasan konservasi laut sebesar rata-rata 5 persen dari skor tahun 2024.

Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan memanfaatkan sumber daya laut secara bertanggung jawab demi kesejahteraan generasi mendatang. Partisipasi aktif Indonesia dalam forum internasional seperti OOC dan APEC diharapkan dapat mendorong kolaborasi global dalam mewujudkan visi laut yang sehat dan produktif.