Larangan Wisuda Picu Lonjakan Permintaan Atraksi Damkar di Bekasi

Kebijakan pelarangan wisuda di sekolah-sekolah Jawa Barat, yang digagas oleh Pemerintah Provinsi, ternyata memicu tren baru di kalangan pelajar Kabupaten Bekasi. Alih-alih menggelar acara wisuda formal, para siswa kini berbondong-bondong mengajukan permohonan atraksi air dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Bekasi untuk memeriahkan kelulusan mereka. Fenomena ini menjadi bukti kreativitas pelajar dalam menyiasati aturan sekaligus mencari alternatif perayaan yang unik dan berkesan.

Kepala Disdamkarmat Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima lonjakan permintaan atraksi air sejak kebijakan larangan wisuda diberlakukan. "Hingga saat ini, sudah ada empat permohonan yang masuk, baik dari SMP maupun SMA. Kami memperkirakan jumlah ini akan terus bertambah hingga bulan Juli," ujarnya. Adeng menambahkan bahwa Disdamkarmat siap memenuhi permintaan tersebut, bahkan di luar hari kerja sekalipun, asalkan tidak mengganggu tugas utama mereka dalam melayani kebutuhan masyarakat terkait penanggulangan kebakaran dan penyelamatan.

Adeng menjelaskan bahwa persyaratan untuk mengajukan permohonan atraksi air sangat mudah. Pihak sekolah atau perwakilan siswa hanya perlu mengirimkan surat permohonan resmi ke Kantor Disdamkarmat Kabupaten Bekasi yang terletak di Jalan Raya Teuku Umar, Cibitung. "Kami akan memfasilitasi dan mengakomodir permintaan tersebut tanpa mengenakan biaya apapun," tegas Adeng. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi para siswa dan orang tua yang ingin merayakan kelulusan dengan cara yang meriah namun tetap hemat.

Kebijakan larangan wisuda sendiri, sebelumnya ditegaskan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan tujuan meringankan beban ekonomi orang tua siswa. Gubernur Jawa Barat menekankan bahwa larangan tersebut berlaku untuk kegiatan wisuda yang membebankan biaya kepada orang tua melalui pihak sekolah. Namun, ia tetap memperbolehkan kegiatan perpisahan yang diselenggarakan secara mandiri oleh siswa dengan kreativitas masing-masing. Diharapkan, generasi muda di Jawa Barat dapat tumbuh dalam suasana yang sederhana dan tidak terjebak dalam gaya hidup konsumtif.

Lonjakan permintaan atraksi damkar sebagai alternatif perayaan kelulusan ini menunjukkan bahwa pelajar memiliki cara tersendiri untuk merayakan momen penting dalam hidup mereka. Hal ini sekaligus menjadi tantangan bagi pemerintah dan pihak sekolah untuk terus berinovasi dalam menciptakan kegiatan-kegiatan yang positif, kreatif, dan terjangkau bagi seluruh siswa.