Serangan Diduga dari India Merusak Infrastruktur Energi di Kashmir yang Dikuasai Pakistan

Militer Pakistan menuduh bahwa serangan udara yang dilancarkan oleh India telah menyebabkan kerusakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang terletak di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Juru bicara militer Pakistan, Ahmed Sharif Chaudhry, menyatakan bahwa serangan tersebut secara spesifik menargetkan proyek PLTA Neelum Jhelum, mengakibatkan kerusakan struktural pada bendungan yang merupakan bagian dari kompleks PLTA.

Tuduhan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara. Menurut pihak Pakistan, serangan India tidak hanya menargetkan infrastruktur energi, tetapi juga melanggar norma internasional dan hukum perang. Juru bicara militer Pakistan mempertanyakan legitimasi serangan terhadap cadangan air, bendungan, dan fasilitas pembangkit listrik tenaga air.

Insiden ini terjadi setelah serangkaian serangan yang diklaim dilakukan India terhadap beberapa kota di Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Militer Pakistan melaporkan bahwa enam lokasi berbeda menjadi sasaran serangan rudal India, termasuk kota-kota seperti Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli. Serangan-serangan tersebut dilaporkan menyebabkan korban jiwa dan luka-luka, dengan sedikitnya delapan orang tewas dan 35 lainnya terluka, serta dua orang lainnya dinyatakan hilang.

Sebagai tanggapan atas serangan tersebut, Angkatan Udara Pakistan mengklaim telah berhasil menembak jatuh lima pesawat tempur India. Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, mengkonfirmasi klaim ini dalam sebuah pernyataan kepada media lokal. Menurut sumber keamanan Pakistan, pesawat tempur India yang ditembak jatuh termasuk tiga jet tempur Rafale, satu jet tempur MiG-29, dan satu jet tempur SU-30. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah atau militer India mengenai klaim tersebut.

Daftar Lokasi yang Diduga Menjadi Target Serangan Rudal India:

• Bahawalpur
• Muridke
• Bagh
• Muzaffarabad
• Kotli