Tragedi kemanusiaan kembali melanda Pakistan, dengan jatuhnya puluhan korban jiwa akibat serangan rudal yang dilancarkan oleh India. Insiden yang terjadi di beberapa wilayah Pakistan ini telah menewaskan sedikitnya 26 orang, termasuk anak-anak, dan melukai puluhan lainnya. Pemerintah Pakistan mengecam keras agresi ini, menyebut semua korban sebagai warga sipil tak bersalah.

Juru bicara militer Pakistan, Ahmed Sharif Chaudhry, dalam pernyataan resminya mengungkapkan bahwa serangan rudal India telah menargetkan beberapa lokasi strategis di wilayah Pakistan. Kota-kota seperti Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli menjadi sasaran dalam serangan yang menghancurkan tersebut. Chaudhry menambahkan bahwa dari 26 korban tewas, 13 di antaranya berada di area Ahmedpur Timur, distrik Bahawalpur, termasuk dua anak perempuan berusia tiga tahun, tujuh wanita, dan empat pria. Selain itu, 37 orang lainnya mengalami luka-luka di area yang sama.

Tragedi ini semakin diperparah dengan jatuhnya korban jiwa di wilayah Kashmir yang dikuasai Islamabad. Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas akibat serangan yang menghantam area tersebut. Kashmir sendiri merupakan wilayah sengketa yang sensitif, dan serangan ini semakin memperburuk hubungan antara kedua negara.

Pemerintah Pakistan dengan tegas membantah klaim India bahwa wilayah-wilayah yang menjadi target serangan merupakan tempat persembunyian militan. Chaudhry menegaskan bahwa area-area tersebut dihuni oleh warga sipil dan keluarga mereka, dan bahkan telah didatangi oleh awak media internasional untuk membuktikan hal tersebut. Sebagai bukti transparansi, sayap media Angkatan Bersenjata Pakistan, ISPR, sebelumnya telah menawarkan untuk membawa jurnalis internasional ke area Muridke dan Bahawalpur, setelah New Delhi menuduh Islamabad menyembunyikan militan di daerah tersebut. Pakistan menyebut tuduhan India itu "tidak berdasar dan tidak masuk akal".

Berikut adalah daftar kota yang menjadi target serangan:

• Bahawalpur
• Muridke
• Bagh
• Muzaffarabad
• Kotli

Serangan rudal ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, tetapi juga merusak infrastruktur dan properti warga sipil. Insiden ini semakin memperkeruh suasana di kawasan yang sudah tegang dan berpotensi memicu konflik yang lebih besar. Komunitas internasional diharapkan dapat mengambil tindakan tegas untuk menghentikan agresi ini dan mendorong kedua negara untuk menyelesaikan masalah melalui dialog damai.