Perjuangan Panjang Berbuah Manis: Penjual Cireng Jombang Akhirnya Tunaikan Ibadah Haji
Penantian Panjang Berakhir: Nanik, Penjual Cireng Asal Jombang, Siap Berangkat Haji
Kabar gembira datang dari Jombang, Jawa Timur. Nanik Hariyati, seorang wanita berusia 63 tahun yang sehari-hari membantu anaknya berjualan cireng, akhirnya dapat mewujudkan impiannya untuk menunaikan ibadah haji. Setelah penantian selama bertahun-tahun, Nanik terdaftar sebagai jemaah haji Embarkasi Surabaya dan dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci.
Perjalanan hidup Nanik tidaklah mudah. Setelah suaminya meninggal dunia pada tahun 1995, ia harus berjuang seorang diri untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil. Berbagai pekerjaan serabutan ia lakoni, mulai dari menjadi asisten rumah tangga hingga buruh krupuk, demi menghidupi keluarga.
"Tahun 1995 suami saya meninggal, saya harus menghidupi ketiga anak saya yang saat itu masih kecil-kecil," kenang Nanik saat ditemui di Embarkasi Surabaya.
Semangat pantang menyerah dan kerja keras Nanik akhirnya membuahkan hasil. Ia bersyukur dapat memenuhi panggilan Allah SWT untuk berangkat ke Tanah Suci. Keberangkatan ini menjadi bukti nyata keteguhan hatinya dalam meraih impian.
"Kalau diingat-ingat, saya membesarkan anak sendirian dan tahun ini bisa berangkat haji. Saya sangat bersyukur sekali," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Kini, ketiga anak Nanik telah dewasa dan berkeluarga. Ia tinggal bersama anak keduanya yang meneruskan usaha berjualan cireng. Meskipun keuntungan yang didapat tidak seberapa, Nanik tetap bersemangat menabung demi mencukupi kebutuhan sehari-hari dan mewujudkan impiannya untuk naik haji.
Nanik berharap, saat berada di Tanah Suci, ia dapat mendoakan seluruh anak dan cucunya agar kelak dapat melihat Kabah. "Semoga anak-anak diberi rezeki yang barokah dan bisa berangkat haji," harapnya.
Pengorbanan dan Penantian Panjang
Setelah suaminya wafat, Nanik mewarisi sebidang tanah yang tidak begitu luas. Pada tahun 2014, ia memutuskan untuk menjual tanah tersebut seharga Rp 50 juta. Sebagian dari hasil penjualan ia gunakan untuk mendaftar haji, sementara sisanya dibagikan kepada ketiga anaknya.
Setelah mendaftar, Nanik harus bersabar menunggu antrean selama 17 tahun. "Saya daftar tahun 2014, dan diperkirakan berangkat tahun 2031. Alhamdulillah bisa maju lebih awal enam tahun," tuturnya.
Keberangkatan Nanik dipercepat berkat program penggabungan mahram. Ia dapat berangkat bersama adik perempuannya, Sholihati, yang telah mendaftar haji sejak tahun 2012. Dijadwalkan, Nanik akan terbang dari Bandara Internasional Juanda Sidoarjo pada Rabu, 7 Mei 2025, pukul 14.20 WIB dengan nomor penerbangan SV 5185. Kisah Nanik menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan keyakinan, impian setinggi apapun dapat diraih.