Pemulangan Jenazah PMI Korban TPPO di Kamboja: Keluarga di Banyuwangi Terbebani Biaya Tinggi

Pemulangan Jenazah PMI Korban TPPO di Kamboja: Keluarga di Banyuwangi Terbebani Biaya Tinggi

Kabar duka menyelimuti sebuah keluarga di Banyuwangi, Jawa Timur. Rizal Sampurna, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, dikabarkan meninggal dunia di Kamboja. Jenazah Rizal, yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), kini tengah diupayakan untuk dipulangkan ke tanah air.

Proses pemulangan jenazah Rizal sempat mengalami ketidakpastian, namun kini diperkirakan akan terealisasi antara tanggal 9 hingga 10 Mei 2024. Kabar baiknya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) menginformasikan bahwa biaya pemulangan jenazah hingga tiba di Bandara Juanda akan ditanggung oleh pihak pengelola gedung tempat Rizal bekerja di Kamboja.

Meskipun demikian, keluarga Rizal di Banyuwangi masih menghadapi tantangan terkait biaya transportasi dari Bandara Juanda menuju rumah duka. Bagus, perwakilan keluarga, mengungkapkan bahwa biaya pemulangan jenazah dari Kamboja hingga ke rumah duka mencapai Rp 128,8 juta. Jumlah ini tentu menjadi beban yang sangat berat bagi keluarga yang berduka.

Bagus menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi untuk mencari solusi terkait biaya transportasi jenazah dari Juanda ke rumah duka. Selain itu, mereka juga akan berupaya mencari bantuan dari pihak lain, seperti KP2MI/BP3MI Jatim, untuk menyediakan ambulans hingga ke rumah duka.

"Kami masih menunggu koordinasi dengan pihak Pemkab. Kalau mungkin dari Pemkab tidak menganggarkan itu, ya seperti biasa yg kami lakukan selama ini, akan membuat permohonan kepada KP2MI/BP3MI Jatim agar dibbantu ambulans sampai ke rumah duka," ujarnya.

Kisah Rizal Sampurna ini menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi oleh para PMI, terutama mereka yang bekerja di sektor informal dan rentan menjadi korban TPPO. Diharapkan, pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para PMI, serta membantu keluarga yang ditinggalkan dalam menghadapi masa sulit ini.