PLN IP Amankan Pendanaan Internasional untuk PLTS Terapung Saguling, Proyek Energi Bersih Berkapasitas 92 MWp
PLN IP Gandeng Investor Internasional Bangun PLTS Terapung Saguling
PLN Indonesia Power (PLN IP) telah mencapai kesepakatan final terkait pembiayaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling dengan kapasitas 92 megawatt peak (MWp). Proyek strategis ini berlokasi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dan akan didukung oleh pendanaan sebesar 60 juta dollar AS yang berasal dari Jerman, Prancis, dan Inggris melalui skema kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP).
Kepastian investasi ini diwujudkan melalui penandatanganan Financing Agreement pada 29 April 2025. Para pihak yang terlibat dalam perjanjian ini meliputi PLN IP, PT Indo ACWA Tenaga Saguling (perusahaan patungan antara PLN IP dan ACWA Power), Deutsche Investitions- und Entwicklungsgesellschaft (DEG) yang merupakan lembaga pembiayaan dari Jerman, Société de Promotion et de Participation pour la Coopération Economique (Proparco) dari Prancis, serta Standard Chartered Bank dari Inggris.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa pendanaan dari implementasi kemitraan ini akan dialokasikan secara khusus untuk pengembangan, konstruksi, hingga pengoperasian PLTS Terapung Saguling. Beliau menekankan bahwa investasi ini bukan hanya sekadar proyek pembangkit listrik tenaga surya, melainkan sebuah simbol kolaborasi yang kuat antara pemerintah Indonesia, masyarakat internasional, dan sektor swasta dalam mempercepat transisi menuju energi bersih. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
PLTS terapung Saguling menjadi bagian integral dari kemitraan JETP, sebuah inisiatif bersama antara pemerintah Indonesia dan International Partners Group (IPG), termasuk Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ). JETP Indonesia diluncurkan pada tahun 2022 dengan tujuan memobilisasi modal untuk mempercepat transisi energi bersih di Indonesia. Inisiatif ini juga bertujuan untuk memfasilitasi penyebaran energi bersih yang terjangkau, sehingga memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Proyek ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam mendorong pelaksanaan transisi energi dan mencapai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung mobile yang dikembangkan oleh para periset di Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi (PRKKE) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Pentingnya PLTS Terapung Saguling
PLTS Terapung Saguling memiliki peran yang sangat strategis dalam peta energi Indonesia. Beberapa poin penting yang perlu digarisbawahi:
- Energi Bersih dan Terbarukan: PLTS ini memanfaatkan energi matahari sebagai sumber utama, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan emisi karbon.
- Peningkatan Kapasitas Listrik: Dengan kapasitas 92 MWp, PLTS ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kapasitas listrik nasional, khususnya di wilayah Jawa Barat.
- Kolaborasi Internasional: Proyek ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjalin kerjasama dengan negara-negara lain untuk mencapai tujuan energi berkelanjutan.
- Dampak Ekonomi: Pembangunan dan pengoperasian PLTS akan menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar proyek.
Dengan dukungan pendanaan yang kuat dan kolaborasi yang solid, PLTS Terapung Saguling diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam pengembangan energi bersih di Indonesia dan berkontribusi pada pencapaian target-target iklim global.