Pengaruh Dukungan Ibu pada Perkembangan Kognitif Anak: Studi Ungkap Korelasi Signifikan

Peran seorang ibu dalam membentuk karakter dan potensi anak merupakan fondasi penting dalam perkembangan manusia. Berbagai penelitian telah menggarisbawahi dampak signifikan dukungan ibu terhadap pertumbuhan holistik anak, bak formula rahasia yang memicu perkembangan optimal.

Sebuah studi terbaru menyoroti korelasi erat antara dukungan yang diberikan seorang ibu dan tingkat kecerdasan anak. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Intelligence, dilakukan oleh Curtis S Dunkel dari Departemen Psikologi, Western Illinois University, Amerika Serikat, menggali lebih dalam mengenai pengaruh dukungan ibu terhadap perkembangan kognitif anak.

"Dalam penelitian ini, kami ingin mempersempit fokus lebih jauh dan berkonsentrasi hanya pada kemungkinan bahwa dukungan ibu membantu membentuk kecerdasan anak," ujar Dunkel seperti dikutip dari ScienceDirect.

Tim peneliti menggunakan data dari Early Head Start Research and Evaluation Study (EHSRE) yang telah berlangsung sejak tahun 1996 hingga 2010. Sebanyak 1.075 anak, terdiri dari 529 anak perempuan dan 546 anak laki-laki, dengan beragam latar belakang ras (241 Hispanik, 347 kulit hitam, 409 kulit putih, dan lainnya) menjadi responden dalam studi ini.

Pengumpulan data dilakukan melalui metode bermain semi-terstruktur pada usia 14 bulan, 24 bulan, dan 36 bulan. Penilaian terhadap ibu dan anak mencakup tiga aspek utama:

  • Kepekaan orang tua
  • Stimulasi kognitif
  • Penghargaan positif

Selain itu, dilakukan pengukuran khusus terhadap ibu, meliputi temperamen anak dan kemampuan kosakata.

Analisis data menunjukkan bahwa lingkungan, termasuk peran ibu, memiliki pengaruh signifikan terhadap kecerdasan umum anak. Kemampuan kognitif dinilai secara berkala, mulai dari usia 14 bulan hingga 10 tahun, menggunakan berbagai parameter seperti produksi kosakata, pemahaman kosakata, gerakan awal, dan tes perkembangan mental. Data-data ini kemudian dianalisis untuk mengukur tingkat kecerdasan umum.

Penelitian ini juga mempertimbangkan faktor-faktor lain yang berpotensi memengaruhi hasil, seperti kemampuan kognitif ibu (diukur melalui tes kosakata) dan temperamen anak (dinilai menggunakan Skala Penilaian Perilaku Bayley).

Hasil penelitian Dunkel dan timnya menunjukkan adanya hubungan positif antara dukungan ibu dan kecerdasan umum anak. Artinya, semakin besar dukungan yang diberikan ibu, semakin tinggi pula skor kecerdasan umum anak. Korelasi ini tetap signifikan bahkan setelah mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti tingkat kecerdasan ibu.

"Temuan tersebut menunjukkan bahwa dukungan ibu memengaruhi kecerdasan umum di awal kehidupan," kata Dunkel seperti dikutip dari PsyPost.

Namun, studi sebelumnya menunjukkan bahwa efek ini cenderung berkurang seiring bertambahnya usia individu. Alasan mengapa efek lingkungan awal ini memudar sepenuhnya masih belum sepenuhnya dipahami. Meskipun dukungan ibu berperan penting dalam jangka pendek, pengaruhnya terhadap kecerdasan dalam jangka panjang tampaknya terbatas.

Kendati demikian, penting untuk dicatat bahwa peningkatan kecil dalam kinerja kognitif selama masa perkembangan anak yang krusial dapat memberikan dampak signifikan. Pada tahun-tahun awal kehidupan, otak mengalami perkembangan pesat dan membentuk koneksi-koneksi penting. Pengalaman-pengalaman yang dialami selama periode ini, seperti bermain, berkomunikasi, dan berinteraksi sosial, memainkan peran penting dalam membentuk arsitektur otak.

Pengalaman formatif ini dapat memberikan efek jangka panjang pada perkembangan umum anak dan meletakkan dasar yang kuat untuk pembelajaran di masa depan.